Misteri Situ Ciburuy: Rahasia Kerajaan Pajajaran, Mitos Buaya Putih, dan Larangan Khusus

Misteri Situ Ciburuy: Rahasia Kerajaan Pajajaran, Mitos Buaya Putih, dan Larangan Khusus

Misteri Situ Ciburuy-Teras Jabar-

RADAR TEGAL  –   Misteri Situ Ciburuy telah menjadi sebuah cerita yang memikat imajinasi banyak orang di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Padalarang, Jawa Barat.

Misteri Situ Ciburuy merujuk pada berbagai fenomena tak terjelaskan yang terjadi di sekitar danau serta kisah-kisah gaib yang beredar di kalangan masyarakat setempat.

Pengalaman-pengalaman yang sulit dijelaskan dan kejadian-kejadian yang tidak lazim ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta misteri dan pengunjung yang ingin mencari tahu lebih dalam tentang misteri Situ Ciburuy.

Berikut adalah informasi mengenai misteri Situ Ciburuy yang dilansir dari kanal YouTube Herzi Nata oleh Radar Tegal. 

BACA JUGA:Misteri Danau Rakihan: Legenda Sepasang Naga Emas dan Puyang Janggut Abang

 

Jejak Kerajaan Pajajaran

Tempat ini adalah sisa-sisa dari Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.

Pada zaman Prabu Kian Santang, situ ini menjadi tempat pertarungan dengan para jawara pulau Jawa yang ingin bertarung melawan Prabu Kian Santang.

Situ Ciburuy terbentuk dari pertemuan dua sungai kecil. Masyarakat setempat membangun bendungan di pertemuan sungai tersebut untuk membantu irigasi sawah.

Pada tahun 1918, saat bendungan belum terisi penuh, Situ Ciburuy berupa dataran luas yang mirip dengan Situ Abang. Namun, seiring berjalannya waktu, bendungan tak mampu menahan aliran air, dan Situ ini tumbuh menjadi sekitar 15 hektar.

Di Situ Ciburuy, tersimpan peninggalan Kerajaan Pajajaran seperti keris Kujang, lonceng perunggu yang disebut bende, serta tulisan Sunda kuno di daun nipah dan daun lontar yang ditulis oleh Prabu Kian Santang.

BACA JUGA:Tak Hanya Ranu Kumbolo, Ini Mitos dan Misteri Ranu Regulo, Permata Tersembunyi Lain Gunung Semeru

Pencucian keris, mitos,  dan larangan khusus

Masyarakat sekitar Situ Ciburuy mengadakan upacara berkala, yaitu pencucian keris, yang diadakan setiap tanggal 1 Muharram.

Situ ini juga punya cerita rakyat tentang hadirnya buaya putih dan ikan raksasa, serta kesulitan dalam menangkap ikan di situ, baik dengan pancing maupun jala.

Mitos ini bahkan menjadi bagian dari lirik lagu khas daerah Jawa Barat yang dikenal sebagai "Situ Ciburuy, laukna hese dipancing, Nyeredet hate, Ningali ngeplak caina" yang terdapat dalam lagu "Bubuy Bulan". Namun, mitos ini berlaku bagi orang yang bukan penduduk lokal.

Ada juga larangan bagi pasangan yang ingin berlibur ke Situ Ciburuy. Konon, berkunjung ke sana bersama pasangan pada hari Jumat dan Sabtu dapat mengganggu hubungan.

BACA JUGA:Mitos Danau Beko Terkait Insiden Korban Tenggelam Tak Ditemukan: Ulah Sosok Bidadari Penghuni?

Daratan di tengah danau

Situ Ciburuy memiliki ciri unik, yakni terdapat daratan di tengah danau yang tak terendam air. Dari jauh, area ini tampak seperti sebuah pulau kecil di tengah danau.

Akses ke daratan ini bisa dicapai dengan naik perahu. Tempat penyewaan perahu dan sepeda air tersedia di Situ Ciburuy. Ada pula warung-warung kecil yang menyajikan hidangan khas Sunda.

Situ Ciburuy menawarkan daya tarik wisata menarik. Lokasinya yang mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya Jakarta-Bandung, menjadikannya tempat ideal untuk berlibur.

Dengan keindahan alamnya yang memikat dan daya tarik misteri Situ Ciburuy yang terus menggoda, danau ini telah menjelma menjadi tempat yang menggabungkan pesona alam dengan aura misterius yang memikat hati para pengunjungnya.***

Sumber: herzi nata