Gunung Penanggungan: Jejak Spiritualitas dan Warisan Sejarah yang Tersimpan

Gunung Penanggungan: Jejak Spiritualitas dan Warisan Sejarah yang Tersimpan

Misteri Gunung Penanggungan-Wikipedia -

RADAR TEGAL    Misteri Gunung Penanggungan telah mengilhami imajinasi orang selama berabad-abad dan menjadi salah satu tujuan eksplorasi bagi mereka yang mencari petualangan dan pengetahuan lebih dalam.

Terletak di Jawa Timur, gunung ini bukan hanya sekadar formasi geologis yang indah, melainkan juga pusat kisah-kisah yang mengundang tanda tanya.

Misteri Gunung Penanggungan merujuk pada serangkaian cerita, sejarah, dan legenda yang berputar di sekitar gunung ini.

Tak hanya legenda kuno yang mengelilingi gunung ini, tetapi juga fenomena-fenomena sejarah purbakala yang menambah misteri Gunung Penanggungan.

Berikut adalah informasi mengenai misteri Gunung Penanggungan yang dilansir dari kanal YouTube Berbagi Tahu oleh Radar Tegal. 

BACA JUGA:Misteri Situs Gunung Padang: Benarkah Menjadi Sejarah Peradaban Tertua di Dunia?

Gunung Penanggungan sebagai puncak bersejarah di Jawa Timur

Gunung Penanggungan terletak di Provinsi Jawa Timur, lebih tepatnya bagian baratnya berada di Kabupaten Mojokerto, dan bagian timurnya terletak di Kabupaten Pasuruan.

Jaraknya sekitar 55 kilometer dari kota Surabaya. Gunung ini termasuk dalam deretan gunung tidak aktif di Indonesia.

Secara geografis, Gunung Penanggungan merupakan bagian dari rangkaian pegunungan yang melibatkan Gunung Penanggungan itu sendiri, Gunung Arjuno, dan Gunung Welirang.

Disamping itu, bukit-bukit seperti Bukit Gajah Mungkur, Bukit Bekel Kemuncup, dan Bukit Saraklopo juga mengelilingi gunung ini.

Ketinggian Gunung Penanggungan mencapai 1.653 mdpl, menjadikannya gunung terendah di antara Gunung Arjuno dan Gunung Welirang.

BACA JUGA:6 Misteri dan Fakta Gunung Telomoyo, Misteri No 4 Ini Tak Terduga!

Jejak sejarah di lereng Gunung Penanggungan

Terdapat beberapa jalur pendakian yang bisa diambil untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan, diantaranya Jalur Wonosunyo, Jalur Jolotundo, Jalur Kedungudi, Jalur Tamiajeng, dan Jalur Ngoro.

Gunung Penanggungan terbentuk pada zaman Holosen, dan berdasarkan penelitian oleh tim Van Bemmelen pada tahun 1937, gunung ini dinyatakan tidak aktif selama 1000 tahun.

Ini mengindikasikan bahwa Gunung Penanggungan telah ada sejak masa Hindu-Buddha. Penemuan berbagai situs bersejarah di sekitar Gunung Penanggungan menguatkan temuan ini.

Gunung Penanggungan dikenal sebagai tempat pertapaan dan pemujaan sejak zaman dahulu. Puncak tertingginya adalah Puncak Pawitra dengan ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut.

Meski ketinggiannya tidak terlalu tinggi, pendakian ke puncaknya memerlukan waktu sekitar empat hingga lima jam.

BACA JUGA:Mitologi di Puncak: 5 Mitos dan Misteri yang Mewarnai Gunung Rinjani

Keberadaan spiritual dan warisan budaya

Gunung Penanggungan dianggap suci dan berkaitan dengan legenda Gunung Mahameru.

Konon, Gunung Mahameru yang sangat tinggi dipotong oleh para dewa dan dibawa ke Pulau Jawa, menjadi Gunung Penanggungan.

Banyak bangunan purbakala ditemukan di lereng Gunung Penanggungan, termasuk candi, situs, dan bangunan suci.

Keberadaan bangunan kuno ini pertama kali ditemukan pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1932.

Penelitian yang lebih intensif dilakukan dari tahun 1935 hingga 1940 oleh arkeolog Belanda, W. F. Stutterheim, dan tercatat sebanyak 81 situs purbakala ditemukan.

Hingga saat ini, jumlah ini terus bertambah dan mencapai 131. Pencarian peninggalan ini juga dipermudah oleh kebakaran hutan yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Dengan kesan yang mendalam dari cerita legendaris dan pesona alamnya yang memukau, misteri Gunung Penanggungan terus mengilhami rasa ingin tahu kita tentang hubungan antara warisan budaya dan keindahan alam yang memikat.***

Sumber: berbagi tahu