Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 5: Sang Bang Manik Angkeran Hancur Jadi Debu

Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 5: Sang Bang Manik Angkeran Hancur Jadi Debu

Ida Sang Bang Manik Angkeran memotong ekor Nagaraja Besukih.-Tangkapan Layar-Youtube / Gromore Studio Series

Di Tohlangkir, dia langsung duduk seperti yang dilakukan sebelumnya, mengheningkan cipta, memuja Dewa, serta membunyikan genta sakti milik ayahnya. 

Karena genta itu betul-betul genta utama, gegerlah Ida Sanghyang Basukih ke luar guanya dan berkata, “Ah Sang Bang Manik Angkeran kiranya yang datang. Datang lagi ananda membawa susu. Apa lagi permintaanmu, katakan, semaumu akan kuberikan.”

Tapi kali ini Ida Sang Bang Manik Angkeran menjawabnya tidak memohon apa-apa. Mengetahui itu, lalu Nagaraja Besukih berganti rupa kembali menjadi ular naga yang besar, seraya meminum susu lembu tersebut.

BACA JUGA:Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 3: Mpu Bekung Minta Pertolongan Sanghyang Rajanaga Besukih

Setelah menyantap susu lembu itu, Nagaraja Besukih kembali ke gua. Tapi karena berbadan panjang, ketika bagian kepala sudah tiba di tempat peraduan, bagian ekornya masih berada di luar gua. 

Saat itu, Ida Sang Bang Manik Angkeran melihat ekor Nagaraja Besukih menyala, karena di tempat itu terdapat intan besar, bagai ratna mutu manikam beralaskan emas dan mirah yang menyala gemerlapan.

Saat itu juga muncul perasaan jahat. Ida Sang Bang Manik Angkeran disusupi niat tamak untuk memiliki permata itu. Lalu beliau menghunus pedang Ki Gepang yang dibawanya segera memenggal ekor Ida Sanghyang Nagaraja Besukih hingga terputu.

Lalu mata intan yang ada di bagian ekor segera diambil dan dibawa lari Ida Sang Bang Manik Angkeran.

Nagaraja Besukih pun murka. Karena merasa ekornya terluka, Nagaraja Besukih kembali bergerak ke luar gua dan melihat Ida Sang Bang Manik Angkeran lari sembari membawa intan yang menjadi busananya.

BACA JUGA:Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 4: Sang Bang Manik Angkeran Bertemu Ular Naga Besar

Nagaraja Besukih lalu menyemburkan api yang mengikuti arah pelarian Ida Sang Bang Manik Angkeran. Seketika itu Ida Sang Bang Manik Angkeran terbakar habis menjadi abu terkena semburan api Nagaraja Besukih.

Tempat itu belakangan bernama Cemara Geseng dan menjadi lokasi Pura Manik Mas Besakih. Sementara itu permata milik Ida Bang Manik Angkeran ditempatkan sebagai pusaka junjungan di Pura Dalem Lagaan, Bebalang, Bangli.

Bagaimana kisah selanjutnya setelah Mpu Bekung mengetahui putranya hancur menjadi debu kena semburan api Nagaraja Besukih. Mari kita tunggu bagian cerita selanjutnya yang akan segera rilis. *

Sumber: