Cegah Risiko, 348 Pasangan Usia Subur Kabupaten Tegal Ikut Workshop Skrining Layak Hamil

Cegah Risiko, 348 Pasangan Usia Subur Kabupaten Tegal Ikut Workshop Skrining Layak Hamil

SAMBUTAN- Pelaksana Tugas Asisten Administrasi Pemerintahan Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti saat menyampaikan sambutan Bupati Tegal pada acara Workshop Skrining Layak Hamil yang diikuti 348 pasangan usia subur (PUS) di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 13 J-Istimewa-

RADAR TEGAL- Cegah timbulnya risiko tinggi pada ibu hamil dan keselamatan bayi saat lahir, 348 pasangan usia subur Kabupaten Tegal ikut Workshop Skrining Layak Hamil.

Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar kegiatan tersebut di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 13 Juli 2023.

Lewat sambutannya, Pelaksana Tugas Asisten Administrasi Pemerintahan Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti mengatakan, mencegah timbulnya risiko tinggi pada ibu hamil dan bayi ini membutuhkan peran banyak pihak. 

Termasuk mencegah lahirnya bayi stunting yang memerlukan aksi konvergen. Terutama pada intervensi gizi sensitif dengan sasaran PUS.

Penyelenggaraan workshop ini merupakan bagian dari upaya pengawalan dan edukasi kesehatan reproduksi pada PUS. 

BACA JUGA:Bupati Tegal Minta Dinas Koperasi Fasilitasi Pemberdayaan UMKM: Harus Punya Roadmap

Terlebih persoalan kesehatan ibu ini menjadi isu penting dalam visi pembangunan manusia. Terutama menyangkut pelayanan kesehatan reproduksi.

Suspriyanti mengungkapkan kasus kematian ibu selama pandemi lalu relatif tinggi. Tercatat jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Tegal tahun 2021 dan tahun 2022 mencapai 30 kasus kematian per tahunnya. 

Sementara di tahun 2023, sampai dengan akhir bulan Juni lalu tercatat ada sembilan kasus kematian ibu hamil.

“Sehingga upaya mengoptimalkan cakupan dan layanan program KB (Keluarga Berencana) masih harus ditingkatkan,” kata Suspriyanti.

Di sisi lain, pihaknya menyadari ada persoalan terkait kasus kematian bayi di Kabupaten Tegal yang meskipun mengalami penurunan setiap tahunnya, tetapi upaya untuk mencegahnya harus terus dikedepankan. 

Berdasarkan laporan Dinkes tahun 2022 tercatat angka kematian bayi baru lahir usia 0-28 hari di Kabupaten Tegal mencapai 4,3 persen dengan penyebab utamanya berat badan bayi rendah.

“Hal ini tentu menjadi perhatian kita untuk mengatasi permasalahan ini. Tapi permasalahannya tidak cukup sampai bayi lahir saja, permasalahan lain yang perlu diperhatikan ialah bagaimana bayi atau anak dalam perkembangannya ini tidak mengalami kekurangan gizi yang berakibat stunting,” ujarnya.

Menurutnya, PUS terutama ibu harus mengerti pola asuh anak yang ideal, mengetahui menu makan anak dengan gizi seimbang. Oleh karenanya, dia mempersilakan setiap PUS berdiskusi dengan ahlinya di kesempatan Workshop Skrining Layak Hamil ini.

BACA JUGA:Banyak Kasus Penggelapan PBB Oknum Perangkat Desa Berakhir di Meja Hijau, Bupati Bilang Begini

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan bahwa dengan mengikuti workshop ini, PUS dapat memahami serta mampu menyiapkan diri untuk kehamilan yang sehat. Penyelenggaraan workshop ini sekaligus juga bagian dari upaya preventif pencegahan stunting.

“Oleh karena itu, saya berharap ibu-ibu serta pasangan muda setelah mengikuti workshop ini dapat mensosialisasikan ke tetangga ataupun lingkungan sekitar rumah. Agar sama-sama paham, sama-sama sehat,” pesannya. ***

Sumber: