Kenalan dengan Kampung Unik yang Menolak Listrik, Alasannya Bikin Kaget

Kenalan dengan Kampung Unik yang Menolak Listrik, Alasannya Bikin Kaget

kampung unik--

RADAR TEGAL - Berikut kampung unik yang menolak untuk dimasuki listrik. Hal tersebut menyimpan alasan yang bikin kaget pendengarnya.

Biasanya setiap desa menginginkan lingkungannya memiliki akses listrik yang baik. Namun justru kampung unik ini malah menolak listrik.

Bagi Masyarakat yang sudah terbiasa hidup berdampingan dengan listrik, pasti merasa sulit untuk hidup tanpa listrik.

Berbeda dengan kampung lainnya di Indonesia, kampung ini justru menolak untuk dimasuki listrik. Nah berikut beberapa kampung di Indonesia yang tidak mempunyai listrik.

BACA JUGA:Legenda dan Misteri Kaum Jabbarun: Kaum Manusia Raksasa Setinggi 22 Meter yang Telah Dimusnahkan

1. Baduy

Desa Baduy berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Desa ini menjadi satu-satunya desa di Provinsi Banten yang memilih hidup tanpa listrik.

Para gadis Baduy yang cantik memberikan daya tarik tersendiri saat mengunjungi desa ini. Para gadis suku Baduy ini memiliki keahlian dalam bidang menenun.

 

2. Kampung Naga

Kampung Naga menjadi salah satu desa yang menolak untuk dialiri listrik. Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. 

Masyarakat Kampung Naga sangat menjunjung tinggi nilai adat. Tak hanya menolak listrik, Kampung Naga juga enggan memasak menggunakan kompor gas.

3. Ammatoa

Salah satu desa yang memilih hidup tanpa listrik lainnya yaitu Desa Adat Ammatoa. Desa Adat Ammatoa berada di Desa Tana Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Penduduk lebih memilih hidup alami dan mempertahankan adat serta menolak modernisasi. Bahkan desa satu ini tidak bisa dimasuki oleh kendaraan seperti mobil karena akses jalan yang tidak memadai.

BACA JUGA:Kampung Mati di Jawa Tengah Ini hanya Dihuni 1 KK, Tempatnya Ada di Perbukitan Bersuhu Dingin, Berani Datang?

Namun meski kampung ini menolak listrik, warga kampung tersebut tetap bahagia dengan mempertahankan nilai adatnya.*** 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: