Kisah Pesugihan Aneh di Tulungagung, Harus Berhubungan Badan Jika Ingin Kaya?

RADAR TEGAL - Pesugihan merupakan sebuah ritual atau aktivitas pemujaan terhadap makhluk gaib yang biasanya bertujuan untuk memperoleh kekayaan. Hal ini juga biasa membutuhkan sebuah tumbal, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama dengan makhluk gaib tadi.

Untuk tumbal biasanya berbeda - beda, dan harus ditepati atau dipenuhi oleh seseorang yang ingin meminta kekayaan tadi. Cukup seram, karenanya serangkaian ritualnya terdapat aura kemistisan tersendiri.

Kali ini RADAR TEGAL akan membahas terkait kisah pesugihan aneh di Tulungagung, yang kabarnya dalam proses ritualnya harus melakukan hubungan badan. Benar kah hal tersebut? yuk simak terus artikelnya di bawah ini.

BACA JUGA: 5 Sekolah yang Terkenal Paling Angker di Indonesia, Punya Banyak Kisah dan Penampakan Seram

 

Pesugihan kembang sore Tulungagung

Kalo membahas cerita pesugihan dengan cara ritualnya yang mengharuskan berhubungan badan pasti teringat dengan pesugihan temukus, Jawa Tengah. Bedanya yang akan kita bahas kali ini datang dari sebuah daerah di Provinsi Jawa Timur, tepatnya Tulungagung.

Pesugihan kembang sore, begitulah namanya berlokasi di makam kuno daerah Bukit Bolo, Desa Bolorejo, Kauman, Tulungagung. Lokasi ini memang sudah terkenal di daerah Tulungagung, untuk dijadikan tempat melakukannya ritual pesugihan tersebut.

Sama seperti pesugihan temukus, pesugihan di tempat ini juga sama - sama mengharuskan berhubungan badan jika ingin keinginannya cepat terkabul. Dan juga konon pada tempat ini, terdapat makhluk gaib yang bertugas membantu para pemuja tadi untuk memperoleh kekayaan.

Aktivitas pemujaan di tempat ini akan mulai berlangsung pada malam hari. Tak hanya untuk memperoleh kekayaan saja, orang - orang datang ke tempat ini juga ada yang bertujuan untuk cepat terkenal, serta ingin dagangannya laris.

BACA JUGA: Kisah Menyeramkan Penjaga Makam Tanah Kusir: Kerap Terlihat Sosok Anak Kecil Bermain dan Wanita Menangis

 

Sesajen dan ritual berhubungan badan

Seperti namanya pesugihan sudah pasti ada sesajen yang diminta untuk dibawa, di tempat ini para pemuja harus membawa ubo rampe dan sekul anget. Ubo rampe ini konon sesaat setelah melaksanakan ritual tidak boleh berhenti begitu saja, pemujanya tetap harus melakukan "ngalap" sampai selesai.

Sumber: