Kisah Mbah Kyai Muhammad Mukri, Sebarkan Ajaran Islam Desa Banyubiru Dukun,Warga Sembah Patung Berhala
Puncak gunung Gono Banyubiru Dukun-Instagram@banyu_biru_dukun-
RADARTEGAL.DISWAY.ID-Tahun Desa Banyubiru di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dikenal sekarang sebagai desa wisata yang indah. Gunng Gono salah satu daya tariknya terletak di tengah-tengah desa dikelilingi hamparan persawahan dan pemukiman penduduk.
Hal menarik dari Gunung Gono adalah adanya peninggalan patung arca Ganesha dan Lingga Goni di atas bukit. Kemudian juga ada makam Mbah Kyai Muhammad Mukri penyebar ajaran Islamdi Desa Banyubiru.
Kisah Mbah Kyai Muhammad Mukri menyebarkan Islam di desa ini berawal warga setempat menyembah patung Ganesha sebagai Tuhan. Dari sinilah perjalanan Mbah Kyai Muhammad Mukri melakukan aksinya mengajak warga masuk Isla
Pemujaan Dewa Di Atas Bukit Gunung Gono
Konon, menurut legenda masyarakat sekitar sebelum ajaran Islam masuk ke daerah Desa Banyubiru. Warga sering mendatangi puncak bukit Gunung Gono melakukan ritual ibadah menyembah atau pemujaan dewa.
Warga dulu beragama Hindu yang cukup taat selalu mengunjungi puncak bukit. Bahkan begitu melekatnya Hindu sampai mereka membawa sesaji yang digunakan pemujaan patung arca Ganesha yang mereka sebut dengan Gono.
Keberadaan patung Gono di Gunung Gono menandakan bukit tersebut sebagai tempat yang subur, Maka menurut mereka perlu adanya ritual dan sesajen agar gunung senantiasa subur dengan terus menjadi tempat beribadah selama beberapa waktu
Datang Sebarkan Ajaran Islam dan Tinggal Menetap
Pada saat warga Desa Banyubiru tengah asyik melakukan ritual menyembah patung Lingga dan Yoni datanglah Mbah Kyai Mukri . Ia berasal dari Yogyakarta merupakan orang pertama yang menyebarkan Islam wilayah Kecamatan Dukun.
Metode dakwah yang diterapkan Mbah Kyai Muhammad Mukri dengan cara ikut membaur hidup bersama masyarakat. Ia kemudian memutuskan menetap sebagai penduduk biasa agar bisa lebih dekat dan akrab dengan warga setempat.
Kisah Perjalanan Mbah Kyai Sukri dalam menyebarkan Islam memang menarik dengan mendatangi setiap perkumpulan masyarakat agar masuk Islan dan mengajarkan cara shalat dan mengaji. Tidak semua masyarakat bersedia memeluk Islam dan tetap teguh pada agama Hindu.
Kondisi demikian membuatnya patah semangat, Ia tetap syiar Islam perlahan dan mengingatkan warga agar meninggalkan kebiasaan menyembah berhala yang dianggapnya sebagai Tuhan.Tampaknya, metode dakwah yang dilakukan Mbah Kyai Muhammad Mukri membuahkan hasil bamyak warga memeluk Islam/
Warga Banyubiru Dukun mulai mennggalkan ajaran agama Hindu kemudian berhenti menyembahh dewa , masyarakat Desa Banyubiru banyak yang mulai meninggalkan ajaran agama Hindu dan berhenti menyembah dewa serta patung-patung berhala. Sejak itu, perlahan tapi pasti masyarakat dari luar beribadah ke puncak gunung Gono berkurang berpindah ajaran Islam.
Datangi Puncak Gunung Gono Rusak dan Penggal Kepala Patung Ganesha dan Lingga Yoni
Setelah berhasil mengislamkan sebagian penduduk Banyubiru sekitarnya, Mbah Kyai Sukri segera mendatangi puncak Gunung Gono merusak dan memenggal patung Archa Ganesha maupun Lingga Yoni. Ia menggunakan kampak untuk memenggal patung menjadi dua bagian kemudian menguburnya disekitar bukit.
Ketika itu, pemerintahan Hindia Belanda masih berkuasa membuat Mbah Kyai Mukri dilaporkan kemudian ditahan karea telah merusak cagar alam
Pada masa tersebut, kepemimpinan Indonesia masih berada pada kekuasaan pemerintahan Hindia-Belanda. Mbah Kyai mukri sempat dilaporkan dan ditahan karena merusak cagar alam budaya tersebut. Sebelum Ia meninggal dunia,Ia sempat membangun masjid dari tanah pemberian masyarakat dan masih digunakan oleh masyarkat.
Konon, 38 patung arca ganesha yang Ia peroleh dari puncak Gunung Gono dimanfaatkan sebagai pondasi pembangunan masjid. Saat meninggal dunia kemudian menghormati jasa-jasa Mbah Kyai Muhammad Mukri dimakamkan di puncak Gunung Gono.
Demikian tadi ulasan kisah Mbah Kyai Muhammad Mukri sebarkan Islam di wilayah Dukun yang waktu warga menyembah patung berhala. Ia tetap nekad akhirnya berhasil mengislamkan masyarakat Dukun dan sekitarnya kemudian merusak puluhan arca dan Lingga Yoni di puncak Gunung Gono.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: