Dulunya Tempat Rekreasi Mewah, Kini Taman Festival Bali Jadi Wisata Horor Terbengkalai

RADAR TEGAL – Taman Festival Bali kini terkenal menjadi wisata horor dan tempat orang-orang uji nyali. Bahkan tidak sedikit media, baik itu TV maupun content creator yang sengaja datang untuk meliput kondisi bekas tempat rekreasi ini.

Wisata horor Taman Festival Bali ini tepatnya terletak di tepi pantai Padang Galak, Denpasar. Dulunya, tempat hiburan ini populer di tahun 1997 dengan menghadirkan beragam wahana menarik, bioskop megah kala itu, hingga pertunjukan binatang-binatang.

Melansir dari kanal YouTube Joe Kal pada Senin, 31 Juli 2023, berikut informasi seputar wisata horor Taman Festival Bali termasuk dengan sejarahnya. Simak ulasan ini hingga akhir artikel.

Wisata horor Taman Festival Bali

Taman Festival Bali dulunya dibangun sekitar tahun 90an dan hanya beroperasi selama 2 tahun, yaitu mulai 1997 hingga 1999.

Tempat hiburan megah ini terpaksa tutup karena sang pemilik mengalami kebangkrutan dan tidak bisa meneruskan operasional Taman Festival. 

Padahal, disini banyak hiburan menarik, mulai dari theater 3D, gunung buatan yang bisa meletus, pertunjukan sinar laser, kebun binatang, wisata alam, gedung pertunjukan seni, dan wahana permainan lainnya.

Akibat dari penutupan tempat hiburan ini membuat seluruh bagian gedung dan wahana permainan terbengkalai.

Hingga kini, area Taman Festival Bali menjadi tempat tidak terurus, kumuh, dan dipenuhi tanaman liar sehingga membuat tempat ini terkesan mistis.

Meskipun tidak terawat, bangunan ini masih tetap kokoh dan banyak didatangi orang-orang untuk membuat mural hingga uji nyali di malam hari.

Pada sekitar 2012 lalu, salah satu dari bagian bangunan Taman Festival ini sempat terbakar, sehingga semakin menambah lagi kesan mistis di bekas tempat hiburan megah ini.

Bahkan beberapa waktu lalu juga sempat ditemukan seorang mayat laki-laki paruh baya yang dibuang begitu saja di area bangunan Taman Festival. 

Tentu hal ini menambah kesan horor dan angker tempat hiburan yang berada di kawasan Denpasar Selatan ini.

Meski bangunan ini sudah lama ditinggal oleh sang pemilik, masih ada beberapa penjaga yang berjaga di dekat pintu masuk. 

Sumber: