Ternyata Ini Sejarah Kotagede Yogyakarta, Menjadi Kerajaan Islam Termansyur

Ternyata Ini Sejarah Kotagede Yogyakarta, Menjadi Kerajaan Islam Termansyur

Kerajaan Mataram Islam, Kotagede--

RADARTEGAL.DISWAY.ID  -  Kotagede merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Yogyakarta. Berikut penjelasan mengenai sejarah Kotagede.

Diketahui, Kotagede merupakan kawasan budaya dan situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam.

Pada abad ke-16, Kotagede ini pernah menjadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam yang digunakan sebagai pusat kegiatan politik, sosial budaya, keagamaan, ataupun sebagai pusat ekonomi masyarakat.

Kotagede diyakini merupakan bukti nyata peradaban tertua di Yogyakarta yang mempunyai peninggalan bangunan bersejarah serta arsitektur kuno Kerajaan Mataram Islam.

Adapun Kotagede sendiri  terdiri dari tiga kelurahan yaitu Rejowinangun, Prenggan, dan Purbayan.

Sejarah Kotagede

Melansir dari kompas.com, sejarah Kotagede dapat Anda telusuri melalui kisah Sultan  Hadiwijaya atau Jaka Tingkir yakni pendiri Kerajaan di Jawa Tengah.

Kemudian, sekitar pertengahan abad ke-16, Sultan Hadiwijaya mempunyai musuh yakni Arya Penangsang dari Jipang.

Arya Panangsang ini pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Ki Ageng Pemanahan. Atas jasanya tersebut, kemudian Ia diberi hadiah oleh Sultan Hadiwijaya berupaa tanah perdikan di hutan Mentaok (sekarang Kotageda).

Tanah tersebut adalah bekas daerah yang dikuasai oleh Kerajaan Mataram Kuno yang sudah lama runtuh hinggga menjadi hutan yang sangat lebat.

Lalu, Ki Ageng Pemanahan melakukan pembukaan lahan, atau yang disebut dengan babat alas.

Sebagai pengetahuan, Hutan Metaok ini membentang dari timur laut sampai tenggara Yogyakarta hingga saat ini yang meliputi wilayah Purwomartani, Banguntapan, sampai Kotagede.

Setelah keberhasilannya telah membuka lahan, Hutan Mentoak akhirnya menjadi tempat tinggga Ki Ageng Pemanahan beserta keluarga dan pengikutnya.

Tidak hanya itu, Ki Ageng Pemanahan pun membangun wilayahnya menjadi desa yang makmur dengan status di bawah Kerajaan Pajang.

Sekitar 1584, Ki Ageng Pemanahan  wafat dan oerannya diteruskan oleh putranya yakni Danang Sutawijaya atau terkenal sebagai Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati ini kemudian mendirian Kerajaan Mataram Islam setelah mengalahkan Kerajaan Pajang.

Kotageede pun menjadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam yang digunakan sebagai pusat kegiatan politik, sosial budaya, keagamaan, ataupun pusat ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: Sejarah Wayang Cepak Tegalan yang Meledenda 

Hingga pada tahun 1587, Mataram Islam menjadi kerajaan termahsyur di Pulau Jawa yang memegang konsep Catur Gatra Tunggal.

Catur Gatra Tunggal merupakan konsep untuk mengelola kota seperti kota-kota lain yang mempunyai keraton.

Konsep ini sendiri mempunyai empat bangunan utama yang terdiri dari keraton sebagai tempat tinggal raja, pasar sebagai pusat perekonomian, alun-alun sebagai ruang publik, dan masjid sebagai tempat ibadah.

Nah, bagian-bagian tersebut telah mencerminkan aspek-aspek dalam sebuah kota yaitu politik, ekonomi, sosial maupun keagamaan.

Demikian ulasan mengenai sejarah Kotagede Yogykarta. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda.*** 

Sumber: