Mengenal Tradisi Ruwat Bumi di Guci: Suatu Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan Setiap 1 Suro

Mengenal Tradisi Ruwat Bumi di Guci: Suatu Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan Setiap 1 Suro

--Foto: Istimewa

Selanjutnya, acara belangsung dengan memandikan kambing Kendit atau Jawa. Pemandian ini berlangsung tempatnya di pancuran 13 yang menjadi mata air di Guci.

Pemandian kambing ini bergilir oleh tokoh masyarakat setempat dan juga juru kunci. Pemandian ini memiliki simbol kasih sayang kepada binatang dan jga kepada sesama makhluk.

BACA JUGA:Kisah Penemu Air Panas Guci Tegal, Sempat Bawa Istri untuk Meninggalkan Keraton

Acara tradisi ruwat bumi Guci: Rebutan gunungan dan syukuran

Sebagai acara puncak di kegiata ini adalah rebutan gunungan hasil bumi. Rebutan ini juga memiliki makna yaitu masyarakat percaya jika mendapatkan gunungan tersebut akan menambah berkah di kehidupan.

Ada sekitar ratusan warga yang berebut gunungan ini.

Malam harinya setelah arak-arakan dan acara lainnya diadakan syukuran. Syukuran ini dihadiri oleh masyarakat setempat dan juga tokoh-tokoh di daerah Guci.

BACA JUGA:Sempat Jadi Polemik, Ternyata Bupati Tegal Umi Azizah Berharap Pancuran 13 Guci Bisa Gratis Lagi

Demikian ulasan tentang tradisi ruwat bumi Guci yang sudah berlangsung dengan meriah. Temukan banyak informasi menarik lainnya hanya di radartegal.disway.id.*

Sumber: