Kerap Dianggap Angker, Waduk Cacaban Kabupaten Tegal Punya Sisi Unik yang Jarang Diketahui Orang

Kerap Dianggap Angker, Waduk Cacaban Kabupaten Tegal Punya Sisi Unik yang Jarang Diketahui Orang

MENCARI IKAN - Seorang nelayan sedang mencari ikan di Waduk Cacaban, Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Kamis, 20 Juli 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

Tengkulak hanya berjumlah dua tempat, sehingga ketika tangkapan ikan sedang banyak, Riyadin malah bingung menjual kemana. Riyadin berharap ke depannya tengkulak akan lebih banyak jumlahnya.

Sehingga para nelayan tidak kebingungan akan menjual kemana jika hasil tangkapannya melimpah. 

"Harga jual ikan masing-masing bergantung jenis dan ukurannya. Seperti ikan gabus harga Rp20 ribu per kilogram, ikan mujair besar harga Rp15 ribu per kilogram dan yang kecil Rp10 ribu per kilogram. Ada juga yang per kilogram nya dijual harga Rp8 ribu ukuran ikan kecil," paparnya. 

Mengutip dari berbagai sumber, Waduk Cacaban sendiri adalah sebuah waduk yang dibangun di Karanganyar, Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Waduk ini dibangun atas inisiasi Presiden RI pertama, Ir Soekarno. 

BACA JUGA:Puluhan Offroader Berlaga di Cacaban, Satu Peserta Baru Berusia 11 Tahun

Fasilitas ini dibangun pada 16 September 1952 dan mulai beroperasi pada 19 Mei 1959. Waduk ini dibangun tujuannya untuk menampung air dari Sungai Cacaban. Waduk ini adalah waduk besar pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka.

Air dari waduk ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar di Kabupaten Tegal. Waduk ini didukung dengan pemandangan hutan dan panorama alam yang indah, sehingga juga menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Tegal. ***

Sumber: