Kerap Dianggap Angker, Waduk Cacaban Kabupaten Tegal Punya Sisi Unik yang Jarang Diketahui Orang
MENCARI IKAN - Seorang nelayan sedang mencari ikan di Waduk Cacaban, Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Kamis, 20 Juli 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-
RADAR TEGAL - Kerap dianggap angker, Waduk Cacaban Kabupaten Tegal mempunya sisi unik yang jarang diketahui banyak orang. Salah satunya selain menjadi obyek wisata, waduk ini juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mencari nafkah.
Utamanya bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan. Ternyata, ikan di Waduk Cacaban Kabupaten Tegal tersebut sangat banyak.
Sehingga ada sebagian warga yang sekedar menyalurkan hobi memancing ataupun sebagai mata pencaharian.
Hal itu, diakui oleh Riyadin, salah satu nelayan yang biasa mencari ikan di perairan Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Aktivitas tersebut sudah dilakoni Riyadin sejak masih kecil, dan terus berlangsung hingga sekarang berusia 25 tahun.
Sehingga sudah puluhan tahun Riyadin mencari ikan di Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Selain untuk memenuhi kebutuhan anak dan isteri, aktivitas tersebut juga sudah menjadi hobinya sejak kecil.
"Saya mencari ikan tidak setiap hari, kadang seminggu tiga atau empat kali. Ya saya biasanya cuma di sini (Waduk Cacaban Kabupaten Tegal) saja cari ikannya tidak ada lokasi lain. Sudah lama, puluhan tahun, kebetulan karena memang hobi juga jadi ya tidak ada rasa bosan," kata Riyadin, ditemui di area Waduk Cacaban Kabupaten Tegal, Kamis, 20 Juli 2023.
BACA JUGA:Berasal dari Desa yang Ditenggelamkan? Ini Sejarah Singkat Waduk Cacaban yang Ada di Kabupaten Tegal
Riyadin biasanya memperoleh ikan jenis Mujair, Golsom, Toman, dan ikan Gabus. Biasanya sekali menjaring atau mencari ikan, dia bisa memperoleh 4-5 kilogram ikan. Namun itu hanya dalam waktu singkat.
Jika mencari ikan semalam suntuk, dia bisa memperoleh sampai 50 kilogram ikan. Biasanya, ikan langsung dijual ke tengkulak yang sudah menjadi langganan.
Waktu yang baik untuk mencari ikan di Waduk Cacaban, menurut Riyadin, pada bulan Juli sampai Agustus. Tepatnya saat musim kemarau karena air surut sehingga banyak ikan. Namun ketika sedang naik, maka tidak ada ikan.
"Saya biasanya sendiri saja, pakai perahu punya sendiri juga. Saya malah lebih sering berangkat cari ikan saat malam hari, dan sejauh ini tidak pernah ada gangguan aneh-aneh baik manusia semisal pencuri atau diganggu hantu. Karena kalau malam di sini juga banyak orang yang mencari ikan," ujarnya.
Riyadin memastikan, walau Waduk Cacaban terlihat angker saat malam hari, tetapi alamnya sangat bersahabat. Tidak ada hantu atau lainnya.
Selain berprofesi sebagai nelayan, Riyadin juga mengaku memiliki pekerjaan lain yaitu sebagai petani jagung di lahan sendiri. Namun, karena sekarang ini sedang musim kemarau, maka Riyadin memilih untuk mencari ikan di Waduk Cacaban Kabupaten Tegal.
Ditanya mengenai kendala atau kesulitan yang dihadapi sejauh ini, Riyadin mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan susah dijual karena jumlah tengkulak di area Waduk Cacaban Kabupaten Tegal terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: