5 Mitos Pernikahan Adat Jawa yang Perlu Diketahui, Weton Membawa Keberuntungan?

5 Mitos Pernikahan Adat Jawa yang Perlu Diketahui, Weton Membawa Keberuntungan?

Mitos pernikahan adat Jawa-unsplash.com/agus-susanto-

SLAWI, radartegal.disway.id - Pernikahan adalah momen penting dalam kehidupan setiap orang dan pernikahan adat Jawa memiliki keindahan serta keunikan tersendiri. Namun, terkadang terdapat beberapa mitos dan kepercayaan yang keliru terkait pernikahan adat Jawa.

Tentu saja, mitos-mitos ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Beberapa di antaranya memiliki akar sejarah dan filosofi budaya yang dalam. 

Namun, di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak dari mitos ini telah diteliti lebih lanjut. Beberapa terbukti memiliki penjelasan ilmiah, sementara yang lain mungkin tetap menjadi misteri.

Berikut 5 mitos pernikahan adat Jawa yang perlu diketahui

1. Mitos sesaji sebagai bentuk penghormatan

Mitos pertama yang sering kita temui adalah mengenai sesaji dalam pernikahan adat Jawa. Beberapa orang percaya bahwa menyajikan sesaji adalah bentuk penghormatan kepada leluhur dan roh halus. 

Namun, sebenarnya, sesaji lebih merupakan simbolisasi dari kesyukuran dan rasa syukur kepada Tuhan atas pernikahan yang akan dijalani. Sesaji dapat berupa berbagai makanan tradisional Jawa, seperti nasi tumpeng, jenang, atau buah-buahan. 

Hal ini menunjukkan kearifan budaya Jawa yang mengajarkan rasa syukur dan kebersahajaan.

2. Mitos tandak tanduk dalam siraman

Salah satu momen paling sakral dalam pernikahan adat Jawa adalah prosesi siraman, di mana pengantin wanita akan melakukan siraman air dari kedua orang tua dan kerabatnya. Namun, ada mitos yang menyatakan bahwa jika terdapat tanduk dari kerbau dalam air siraman, maka pernikahan tersebut akan membawa sial bagi kedua belah pihak. 

3. Mitos memilih weton untuk menentukan hari pernikahan

Weton adalah salah satu cara dalam budaya Jawa untuk menentukan hari baik atau tidaknya untuk melangsungkan pernikahan. Weton ini didasarkan pada perhitungan dari hari, pasaran, neptu dan wuku dalam kalender Jawa. 

Namun, kita sering mendengar mitos bahwa menikah pada hari-hari tertentu dalam weton akan membawa keberuntungan atau sebaliknya. 

4. Mitos tentang upacara adat 

Sumber: