Tekan Angka Stunting, Lurah Tegalsari Kota Tegal Intensifkan Program Sego Seceting
Lurah Tegalsari Sulung Paramedis --
TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID – Salah satu upaya untuk menurinkan angka stunting, adalah dengan memberikan makanan tambahan. Hal itulah yang dilakukan Lurah Tegalsari Kota Tegal melalui program Semangat Gotong Royong Sekabehane Cegah stunting (Sego Seceting).
Pada satu kesempatan Lurah Tegalsari Sulung Paramedis mengatakan, program itu telah berjalan sejak Januari 2023 lalu. Program tersebut terbukti berhasil menurunkan angka stunting di wilayahnya, dari semula 75 menjadi 49 kasus.
"Program Sego Seceting saat ini sudah memasuki tahap tiga. Tahap pertama, ada sekitar 75 kasus, kedua menjadi 64 kasus dan tahap ketiga tersisa 49 kasus,"katanya.
Menurut Sulung, Program tersebut pertama dicanangkan oleh Camat Tegal Selatan. Kemudian pihaknya menginisiasi untuk mengkloning di Kelurahan Debong Kulon.
"Karena saat itu, saya masih menjadi Lurah Debong Kulon. Ketika dimutasi ke Kelurahan Tegalsari maka mencoba untuk menerapkan di sini," tukasnya.
Menurut Sululng, pihaknya sedikit memodifikasi program Sego Seceting di Tegalsari. Dengan menggunakan metode pentahelix yang melibatkan unsur bisnis, akademisi, komunitas, pemerintah dan publikasi media.
“Itu, terbukti mampu mengurangi angka kasus stunting di Kelurahan Tegalsari,”tandasnya.
Sulung mengungkapkan, dalam penerapan sego seceting, pihaknya memberikan pendampingan asupan gizi balita stunting. Yang dilakukan melalui kader kesehatan berupa makanan tinggi protein hewani.
Biasanya, kata Sulung, permakanan itu pihaknya berikan sebelum waktu makan siang. Makanan itu sudah disesuaikan dengan rekomendasi ahli gizi.
“Terkadang juga saya koordinasikan dengan istri terkait hal itu,"tandasnya.
Selanjutnya, kata Sulung, setiap kader akan menyambangi para balita dan memantau makanan yang diberikan. Bahkan, tidak jarang mereka juga memberikan langsung kepada para balita stunting.
"Kader ini ada yang datang mengantar makanan dan menyuapi. Jika saat didatangi si balita masih tertidur, maka orang tua yang akan menyuapkan,”jelasnya.
Sulung menegaskan, setiap kegiatan dibuktikan dengan dikumentasi. Sehingga, program tersebut tepat sasaran.
“Untuk anggaran program Sego Seceting, kita dapatkan dari sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat, pengusaha hingga instansi atau lembaga terkait,”tandasnya.
Sulung menyebut, setiap balita, setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 15.000 per hari. Pihaknya bersyukur, program itu banyak mendapat respon positif dari masyarakat.
Sulung menambahkan, pihaknya berahap penanganan stunting di daerah akan lebih diperhatikan pemerintah pusat. Apalagi, Presiden Joko Widodo, mengamanatkan target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen di 2024 mendatang. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: