2 Pohon Randu Jajar di Pemalang Dipercaya Jadi Simbol Penjaga, Butuh Delapan Orang untuk Merangkulnya

2 Pohon Randu Jajar di Pemalang Dipercaya Jadi Simbol Penjaga, Butuh Delapan Orang untuk Merangkulnya

2 pohon randu jajar di Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.--

PEMALANG, radartegal.disway.id - 2 pohonRandu jajar di Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang menjadi pemandangan unik dan langka. Utamanya saat kita akan menuju Kota Pemalang dari Purwokerto.

2 pohon randu jajar merupakan pohon randu besar yang berdiri di tepi jalur utama Pemalang-Purwokerto. Oleh warga sekitar, mereka menyebut pohon randu besar dan kawasannya sebagai randu jajar.

Kedua pohon yang berukuran tidak biasa itu diyakini sudah berumur ratusan tahun. Uniknya lagi selain berukuran besar, 2 pohon randu jajar itu mempunyai ketingguan yang sangat menjulang.

Tidak sedikit warga yang memperkirakan tinggi 2 pohon randu jajar itu hampir mencapai 50 meter. Layaknya pohon besar dan tinggi, diameternya pun mempunyai ukuran yang lumayan besar.

Paling tidak butuh sekitar delapan orang dewasa, untuk bisa memeluknya. Keunikan dua pohon legendaris ini, kembali naik pamornya usai insiden mobil tertimpa pohon yang menewaskan empat orang di Pemalang Maret 2021 lalu.

Pamor kediua pohon randu kembali ramai di media sosial. Seiring kembali ramainya pembahasannya, banyak pula anak-anak muda yang berswa foto berlatar belakang kedua pohon randu besar dan tinggi tersebut.

Tak sedikit warga baik dari Kabupaten Pemalang dan sekitarnya, maupun orang yang kebetulan sedang melintasinya sengaja berhenti. Selain melihat-lihat keunikan kedua pohon randu tersebut, mereka juga berfoto untuk membuktikan rasa penasarannya.

Simbol lelaki dan perempuan penjaga desa

Sejumlah warga sekitar menyebutkan, 2 pohon randu rajar kerap diibaratkan sebagai sosok lelaki dan perempuan yang sedang beriringan. Warga setempat mempercayai keduanya sebagai penjaga desa tersebut, sehingga membuat kedua pohon itu tak boleh ditebang.

Konon pernah ada rencana penebangan kedua randu besar tersebut, yang diungkapkan oleh salah seorang pemimpin di desa terdekat. Namun rencana itu ditentang warga, dengan beramai-ramai membawa peralatan untuk mencegahnya. 

Randu Jajar pun kini masih berdiri sampai sekarang. Meski sekilas tampak sama, dua pohon randu alas itu rupanya punya perbedaan jika diamati lebih seksama.

Salah satu pohon yang berdiri di sisi kanan (jika dari Pemalang), memiliki lubang menganga di bagian bawahnya. Lubang itu menganga sampai ke atas pohon, sehingga tampak seperti goa.

2 pohon randu jajar itu berdasarkan penuturan pemuka Desa Sikasur, sudah ada sejak kakek dan neneknya masih hidup di zaman Belanda. Karenanya, diperkirakan kedua pohon tersebut sudah berusia ratusan tahun. 

Bahkan tokoh setempat tak menampik banyak warga yang mempercayai kedua pohon itu sebagai pintu gerbang Desa Sikasur. Sehingga membuat kedua pohon tersebut tidak boleh ditebang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: