Capar Jatinegara Kabupaten Tegal Rawan Banjir, Kades Baru Dilantik Langsung Lakukan Ini

Capar Jatinegara Kabupaten Tegal Rawan Banjir, Kades Baru Dilantik Langsung Lakukan Ini

CEGAH BANJIR - Normalisasi Sungai Capar di Desa Capar Kecamatan Jatinegara untuk mencegah banjir, baru saja dimulai, Senin, 17 Juli 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

JATINEGARA, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Menjadi salah satu daerah yang rawan banjir, Desa Capar Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal tentu butuh penanganan untuk mengatasi masalah itu.

Karenanya, kepala desa setempat langsung bergerak cepat mengatasi hal itu meski belum lama dilantik. Pasalnya, Desa Capar rawan banjir setiap musim hujan. 

Banjir tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga masuk ke permukiman penduduk dengan ketinggian air yang beragam. Mulai dari 5 sentimeter hingga sepinggang orang dewasa.

Luapan air Sungai Capar yang membentang di desa tersebut menjadi pemicu terjadinya banjir. Karenanya, Kepala Desa Capar Kukuh Supribadi langsung bertindak cepat. 

Menurutnya, banjir yang meluap dari Sungai Capar itu juga kerap menggenangi jalan provinsi ruas Slawi-Jatinegara. Sehingga menghambat perjalanan pengendara.

"Normalisasi sungai ini merupakan program kerja saja. Alhamdulillah, belum ada sebulan setelah saya dilantik kepala desa, program ini langsung terealisasi," ucapnya, Senin, 17 Juli 2023.

BACA JUGA:Desa Capar Kabupaten Tegal Rawan Banjir, Kades Terpilih Janji Akan Menanganinya

Pasca dirinya dilantik sebagai kepala Desa Capar Antar Waktu pada Selasa, 4 Juli 2023 lalu, pihaknya langsung bersurat ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Pemali Comal untuk meminta adanya normalisasi.

Tanpa menunggu lama, BPSDA langsung menerjunkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai.

"Normalisasi sungai baru dimulai hari ini," kata Kukuh Supribadi, Senin (17/7).

Dia membenarkan, jika sebelumnya Pemerintah Desa Capar memang telah melayangkan surat ke BPSDA Pemali Comal melalui Camat Jatinegara.

Kukuh bersyukur, surat permintaan adanya normalisasi sungai itu langsung disetujui setelah sebelumnya menggelar rapat di BPSDA.

"Untuk normalisasi ini, bukan berapa meter, tapi pakainya durasi waktu selama 100 jam. Jadi, selama 100 jam itu, nanti bisa menyelesaikan berapa meter, saya kurang tahu," kata Kukuh saat ditanya panjang sungai yang dinormalisasi berapa meter.

Kukuh berharap, setelah dinormalisasi, Desa Capar tidak dilanda banjir lagi. Karena setiap musim hujan, permukiman penduduk selalu digenangi banjir. ***

Sumber: