Wisata Religi Makam Sunan Amangkurat I Tegal, Menyusuri Peninggalan Kerajaan Mataram
wisata religi sunan amangkurat 1--
BACA JUGA : BACA JUGA: Dekat Purwokerto Ada Kampung Juragan Empang, di Setiap Rumah Warganya Punya Kolam Ikan
Kisah Sunan Amangkurat I
Sunan Amangkurat I merupakan putra ke sepuluh dari Sultan Agung yang lahir pada tahun 1619. Nama aslinya adalah Raden Mas Sayidin. Pada tahun 1645 beliau diangkat menjadi Raja mataram menggantikan ayahnya dan mendapat gelar Susuhunan Ing Alaga.
Ketika dinobatkan secara resmi pada tahun 1646, gelarnya menjadi Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung. Pada masanya, terjadi banyak pemberontakan dan persekongkolan.
Sunan Amangkurat I dan beserta istri dan putra – putranya meninggalkan Keraton Mataram menuju kearah Batavia. Dalam pelariannya, Sunan Amangkurat I jatuh sakit dan meninggal pada 13 Juli 1677 di desa Wanayasa, Banyumas.
Beliau berwasiat untuk dimakamkan di dekat gurunya di Tegal. Karena tanah daerah tersebut berbau harum, maka desa tempat Amangkurat I dimakamkan yang kemudian disebut Tegalwangi atau Tegalarum.
Sehingga dikenal pula dengan gelar anumerta Sunan Tegalwangi atau Sunan Tegalarum. Nama lainnya ialah Sunan Getek. Sultan Agung sendiri merupakan anak kedua dari permaisuri kedua, Raden Ayu Wetan.
Sedangkan Sunan Amangkurat atau nama asli beliau yaitu Raden Mas Sayidin dilahirkan pada tahun 1619. Ibunya adalah puteri keturunan Kerajaan Batang yang menjadi permaisuri pertama menggantikan Ratu Emas Tinumpak (Kangjeng Ratu Kulon) .
Setelah diusir dari keraton dengan alasan yang tidak diketahui. Raden Mas Sayidin memiliki saudara seibu yang bernama Raden Mas Alit.
Ketika diangkat sebagai putera mahkota Raden Mas Sayidin secara resmi diberi nama Pangeran Aria Mataram. Sejak umur 5 – 15 Tahun (1624-1634) Sunan Amangkurat I pada masa awal pemerintahannya memang dikenal sangat kontroversial pada zamannya.
Pada saat memerintah kehidupan politik Sunan Amangkurat I diwarnai oleh konflik dan konspirasi politik yang berkepanjangan.
Sunan Amangkurat I pada waktu itu tidak dapat dipisahkan dengan responnya terhadap situasi konflik dan persekongkolan yang terjadi. Banyak persekongkolan politik yang menurut berbagai sumber bertujuan untuk menyingkirkannya atau bahkan membunuhnya.
Persengkongkolan itu melibatkan orang-orang dekat Sunan Amangkurat I, seperti: Pangeran Purbaya, Pangeran Alit, Adipati Anom, para ulama, Pangeran Kajoran, Trunojoyo dan sebagainya.
Di masa ini serangkaian suksesi berdarah, yang mewarnai pergeseran kekuasaan di Jawa pasca runtuhnya imperium Majapahit. Kerajaan Mataram oleh Amangkurat I mampu menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil yang bertebaran di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur pasca berakhirnya imperium Majapahit.
BACA JUGA : BACA JUGA:Pesona Curug Pengantin di Tegal, Ternyata ada Cerita Mistis Dibaliknya
Itulah fakta menarik dari wisata religi Sunan Amangkurat I Tegal. Jangn lupa untuk kamu yang ingin berkunjung ke sini selalu jaga tata krama baik tingkah laku maupun perkataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: