Sudah Ada Sejak 1861, Gamelan Berusia Satu Abad Dipentaskan di Kota Tegal
PERAYAAN - Ritual pembukaan pintu menjelang perayaan ulang tahun dewa atau sejit Kongco di Tegal.-TEGUH M/RADAR TEGAL GROUP-
TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Peringatan ulang tahun dewa atau Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun, di Kota Tegal pada Jumat,7 Juli 2023 menampilkan sesuatu yang unik. Hal yang tidak biasa itu yakni adanya pementasan gamelan Kyai Naga Mulya milik kelenteng yang usianya sudah ratusan tahun.
“Gamelan ini merupakan milik Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal yang sudah ada sejak 1861,”ungkap rohaniawan Chen Li Wei saat menggelar ritual buka Pintu Ngo Mui di Kelentheng Tek Hay Kiong.
Dia menyebut, pementasan gamelan itu telah mendapatkan persetujuan dari Kongco Tek Hay Cin Jin. Atau yang merupakan dewa tuan rumah dari Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal.
“Pusaka itu terakhir kali pentas pada 2017, atau sekitar 6 tahun lalu dan tahun ini bakal kita pentaskan lagi karena sudah mendapatkan persetujuan,”terangnya.
Chen Li Wei menambahkan, nantinya Gamelan Kyai Naga Mulya akan memantaskan lagu-lagu yang sudah terpilih. Totalnya ada 15 judul lagu yang akan dimainkan.
“Sejit tahun ini, kongco atau dewa berkenan mengeluarkan Gamelan Kyai Naga Mulya,”lanjut dia.
BACA JUGA:Kirab Akbar Po An Thian, 49 Perwakilan Kelenteng se Jawa-Bali Kumpul di Pekalongan
Dikatakannya, selain pementasan gamelan, menyambut perayaan ulang tahun dewa atau Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun, warga Tionghoa menggelar ritual buka Pintu Ngo Mui di Kelentheng Tek Hay Kiong pada Jumat, 7 Juli 2023.
Mereka juga melakukan pemasangan bendera lima warna dipimpin rohaniawan Chen Li Wei. Ritual tersebut biasanya mereka gelar saat menyambut Imlek atau acara tertentu.
Menurut Chen Li Wei, Juli 2023 ini merupakan bulan perayaan ulang tahun dari dewa atau Kongco Ceng Gwan Cin Kun. Karenanya, sebagai agenda pembuka pihaknya menggelar kegiatan tersebut.
“Ritual ini merupakan tradisi yang dilakukan menjelang Imlek dan perayaan acara tertentu. Juli ini sendiri merupakan bulan ulang tahun dewa Kongco Ceng Gwan Cin Kun,”katanya.
Chen Li Wei mengungkapkan jika Kongco Ceng Gwan Cin Kun bukan dewa tuan rumah Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal. Namun, merupakan bagian dari tiga dewa utama dalam kepercayaan umat Tionghoa.
“Kongco Ceng Gwan Cin Kun merupakan dewa pelindung utama masyarakat distrik Tong’an dan Changtai Provinsi Fujian di Tiongkok,”katanya.
Di Indonesia, kata Chen Li Wei, hanya ada 2 altar untuk Kongco Ceng Gwan Cin Kun. Yakni di Kelentheng Tek Hay Kiong Tegal dan Toa Se Bio di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: