Temu Mupen Jawara, 40 Mobil Unit Penerangan BKKBN Konvoi Jakarta-Palembang

Temu Mupen Jawara, 40 Mobil Unit Penerangan BKKBN Konvoi Jakarta-Palembang

ILUSTRASI - Mobil Unit Penerangan (Mupen) BKKBN.-Tangkapan Layar Youtube BKKBN Jateng-

Mupen BKKBN, tambah Hasto, sangat strategis fungsinya untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak bisa dilalui oleh mobil biasa, terutama untuk percepatan penurunan stunting.  

“Saya berharap kegiatan Mupen ini menjadi daya ungkit dan bisa diaktifkan kembali dengan mempertimbangkan  perkembangan teknologi dan kearifan lokal. Sehingga juga mampu mendukung upaya percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

BACA JUGA:Harganas Ke-30 Tahun 2023, BKKBN Gembleng 1.220 Kader di Banyuasin Soal Cara Cegah Stunting

Stunting, menurut Hasto Wardoyo memang menjadi persoalan yang harus segera kita selesaikan. Tetapi dibalik itu masih ada persoalan lain, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki mental, karakter dan cara berpikir yang baik. 

TNI AD-BKKBN Teken Kerjasama

Dalam kegiatan Temu Jawara Mupen juga ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara BKKBN dengan TNI Angkatan Darat (AD).

Penandatangan dilakukan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari MA yang mewakili Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), dan Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) Drs Sukaryo Teguh Santoso MPd, sebagai perwakilan BKKBN.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari MA  menyampaikan bahwa penandatanganan PKS ini menjadi bukti komitmen TNI AD untuk bekerjasama dengan BKKBN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Khususnya dalam penanganan stunting, yang selama ini menjadi masalah nasional.

BACA JUGA:Penanganan Stunting Ala GubernurJawa Tengah Ganjar Pranowo Dipuji Kepala BKKBN RI

“Masalah stunting apabila tidak ditangani, maka dampaknya akan panjang. Jadi, bagi kami (TNI AD), penanganan stunting adalah investasi masa depan untuk jangka panjang. Karena yang kita tanam hari ini, dampaknya tidak langsung kita rasakan dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka panjang."

"Kita akan bisa menghasilkan generasi penerus dengan SDM yang berkualitas. Termasuk dalam perekrutan prajurit TNI nantinya, bisa mendapatkan SDM yang berkualitas," kata Hamim. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: