Tinggal 20 Juta Kubik, Ketersediaan Air Waduk Malahayu Brebes Semakin Berkurang
Waduk Malahayu Brebes-Tangkapan Layar-
BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Tinggal 20 juta kubik, ketersediaan air di Waduk Malahayu Brebes semakin berkurang di musim kemarau tahun ini. Hal ini seperti diungkapkan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDATR) Kabupaten Brebes.
Karena kondisi tersebut, dinas menerapkan sistem bergilir di Waduk Malahayu. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kekeringan di sejumlah kecamatan.
Saat ini, sudah ada permintaan air dari Waduk Kuningan, untuk mengairi lahan persawahan di Kabupaten Brebes. Namun, karena terkendala adanya hal teknis sehingga saat ini belum bisa.
“Intinya masih belum bisa teraliri karena masih tahap uji coba. Baik jaringan, kapasitas debit airnya hingga mekanisme pembagian dan pengaliran airnya,” terang Kabid Saluran Irigasi dan Air Baku DPSDATR Kabupaten Brebes Agus Riyanto, Sabtu, 24 Juni 2023.
Dia mengatakan, debit air di Waduk Malahayu saat ini, tinggal sekitar 20 juta kubik. Standar normalnya, kata dia, debit air mencapai 31 juta kubik. Karenanya, sistem gilir air mengantisipasi stok air di waduk habis harus dilakukan.
“Untuk mengantisipasi kekeringan di sejumlah kecamatan, maka kami lakukan sistem gilir air untuk mengairi lahan persawahan di sejumlah kecamatan di Brebes utara,” ungkapnya kepada awak media.
BACA JUGA:Waduk Malahayu Bakal Ditata, Sejumlah Pedagang Harus Bersiap Direlokasi
Dia menjelaskan, ada 12 ribu hektare lahan persawahan yang teraliri pasokan air dari Waduk Malahayu, melalui 3 daerah irigasi (DI). Yakni DI Jengkelok, DI Kabuyutan dan DI Babakan.
Tiga DI itu, nantinya untuk mengairi lahan persawahan di Kecamatan Banjarharjo, Ketanggungan, Kersana, Tanjung, Bulakamba dan Kecamatan Losari.
“Agar bisa memenuhi ketiga DI itu otomatis harus dilakukan penggiliran. Untuk memenuhi kebutuhan sampai wilayah Utara maka diperlukan gilir dan kawal air,” jelasnya.
Untuk mengantisipsi kekeringan di wilayah kecamatan Tanjung, Losari, Bulakamba pihaknya memberlakukan gilir air dan kawal air. Artinya, membagi pendistribusian air dan mengawal penggunaan air, dengan setiap harinya 3,5 kubik.
“Karenanya perlu gilir dan kawal air. Artinya, kami membagi pendistribusian air dan mengawal penggunaan air, supaya merata di setiap wilayahnya,” imbuhnya. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: