Datangi Gedung DPRD Pemalang, Gempar Pertanyakan Maraknya Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Datangi Gedung DPRD Pemalang, Gempar Pertanyakan Maraknya Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Mahasiswa dari Gempar saat melakukan audiensi dengan anggota DPRD, membahas maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.-Agus Pratikno-

PEMALANG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemalang (Gempar) mendatangi gedung DPRD. 

Mereka datang untuk melakukan audiensi bersama wakil rakyat, terkait dengan maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Rombongan mahasiswa dari Gempar yang diketahui oleh Chafidz Syukron langsung ditemui oleh anggota DPRD dari Komisi A dan D. 

Pertemuan Gempar bersama anggota DPRD dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi A Nur Afna. Hadir dalam acara pertemuan itu, Ketua Komisi D H Nuryani dan sejumlah anggota dari masing masing-masing komisi. 

BACA JUGA:Kasat Reskrim Polres Pemalang dan Kapolsek Moga Diganti, Kapolres Sampaikan Pesan Ini

Hadir juga sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Di antaranya Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan lainnya. 

Ketua Gempar Chafidz Syukron menyampaikan bahwa kehadirannya di gedung dewan ini, untuk menyampaikan aspirasi juga untuk melakukan diskusi terkait permasalahan yang ada di Kabupaten Pemalang.  

Di antaranya tentang penanganan, pendampingan, restorasi dan pencegahan permasalahan sosial. Yaitu yang berhubungan dengan maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Semua tentunya sudah mengetahui bahwa di Kabupaten Pemalang itu, banyak kasus seksual terhadap perempuan dan anak, bahkan sedang marak," katanya.

BACA JUGA:Fraksi Partai Gerindra DPRD Pemalang Desak Pengisian Bupati Definitif Pengganti Mukti Agung Wibowo

Untuk itu, pihaknya mumpung bertemu dengan anggota DPRD dari Komisi A dan D, serta dinas dinas terkait, ingin menanyakan sejauh mana penanganannya terhadap kasus-kasus tersebut. Selain itu, soal kebijakannya dan bagaimana pelaksanaannya. 

"Sebab jika diamati kasus kasus seksual terhadap perempuan dan anak , sekarang kian merajalela. Sebagai buktinya dari hasil pengamatan mahasiswa banyak kasus-kasus semacam itu, bahkan korban anak dibawah umur," katanya.

Chafidz Syukron juga menanyakan upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan dan sejumlah mana hasilnya atau progresnya. 

Harapan dengan upaya yang telah dilakukan, di Kabupaten Pemalang dapat ditekan jumlah angka kasus seksual terhadap perempuan dan anak.

Sumber: