Sengketa Sumber Air, Sedikitnya Ada 3 Korban Jiwa dalam Bentrokan yang Terjadi di Perbatasan Iran-Afghanistan

Sengketa Sumber Air, Sedikitnya Ada 3 Korban Jiwa dalam Bentrokan yang Terjadi di Perbatasan Iran-Afghanistan

Dokumentasi by The New York Times--

SLAWI, radartegal.disway.id - Dikutip dari The New York Times, Senin (29/5/2023), pertempuran yang terjadi di antara Iran dan Afghanistan terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan politik antara kedua negara terkait aliran air dari Sungai Helmand, Afghanistan ke Iran Timur.

Dari data yang dipublikasikan, setidaknya ada tiga orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat perang yang terjadi di sepanjang perbatasan Iran-Afghanistan pada Sabtu malam. Menurut media pemerintah Iran dan seorang pejabat Afghanistan, peningkatan ketegangan antara dua negara terjadi karena hak air yang diperdebatkan dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut media pemerintah Iran dan laporan berita dari Afghanistan, kurang lebih dua penjaga perbatasan Iran yang tewas dalam pertempuran yang terjadi. Peperangan ini dimulai sekitar tengah hari pada hari Sabtu berlangsung selama enam jam di sepanjang perbatasan barat daya Afghanistan.

“Seorang tentara tercatat berasal dari Taliban di Afghanistan juga tewas” ungkap Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Para pejabat saling menuduh satu sama lain yang memulai pertempuran. Dilansir dari media pemerintah Iran, seorang pejabat di Iran Tenggara mengatakan bahwa pertempuran di perbatasan selesai pada Sabtu malam.

Pertempuran yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik antara kedua negara yang disebabkan oleh aliran air Sungai Helmand di Afghanistan ke Iran Timur dilanda kekeringan. Muara sungai yang berada di sepanjang perbatasan barat daya Afghanistan dan Iran Tenggara menjadi tempat terjadinya bentrokan.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat Iran menuduh pemerintah Taliban melanggar perjanjian yang sudah terjalin selama puluhan tahun diantara kedua negara. Perjanjian yang dimaksud berisi batasan aliran air keluar dari Afghanistan, tetapi pernyataan tersebut dibantah pejabat Taliban.

Bukan sekali dua kali saja, permasalahan air telah menjadi titik panas diantara kedua negara selama berabad-abad. Kedua negara memang terhubung melalui Sungai Helmand, sungai terpanjang di Afghanistan. 

Sungai Helmand mengalir dari kaki pegunungan Hindu Kush dan mengalir ke lahan basah di sepanjang perbatasan Negara dengan Iran. Sumber air dari sungai ini menjadi sumber air penting untuk air minum, perikanan dan pertanian untuk wilayah Afghanistan Selatan dan Iran Tenggara.

Pada tahun 1940-an dan 50-an, pemerintah Afghanistan membangun dua bendungan besar di sepanjang Sungai Helmand. Hal ini tentunya memberi akses kuat bagi Afghanistan untuk memutus aliran air ke Iran dan membuat khawatir para pejabat karena Iran mengalami periode kekeringan yang hebat. 

Meskipun dari kedua negara sudah menandatangani perjanjian tentang berbagi sumber daya air pada tahun 1973, perjanjian tersebut tidak pernah diresmikan secara sah. Hal ini membuat aliran sungai selalu menjadi perdebatan berkepanjangan sejak masa itu hingga kini.

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, pemerintah Iran telah mempertahankan hubungan baik dengan Afghanistan. Pada Februari, Iran menjadi salah satu dari sedikitnya pemerintah asing yang menyetujui diplomat yang ditunjuk Taliban di negaranya.

Tetapi bulan ini, Presiden Iran, Ebrahim Raisi memberi peringatan kepada pemerintah Taliban untuk tidak melanggar ketentuan perjanjian air pada tahun 1973 dan mendesak pemerintah Afghanistan untuk mengizinkan ahli hidrologi Iran memeriksa ketinggian air sungai.

“Kami tidak ingin hak-hak warga kami ditindas begitu saja”  ungkap Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran.

Sumber: