Satu Anak di Brebes Meninggal Akibat DB, Dinkes Sebut Kasus Turun Namun Fatalitasnya Waspada

Satu Anak di Brebes Meninggal Akibat DB, Dinkes Sebut Kasus Turun Namun Fatalitasnya Waspada

Petugas puskesmas sedang melakukan fogging di wilayah temuan kasus DB turut Desa Pagejugan.-Syamsul Falaq-

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Satu anak asal Desa Pagejugan Kecamatan Brebes, dinyatakan meninggal dunia akibat Demam Berdarah.

Jumlah tersebut, merupakan satu dari total 31 kasus DB yang terjadi sepanjang bulan Mei di Brebes. 

Data pasien DB, merupakan hasil pemetaan Dinas Kesehatan kota bawang saat terjadi kasus baru.

Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso mengungkapkan, dari total 31 kasus sepanjang tiga pekan bulan Mei ini tergolong menurun. 

BACA JUGA:Alami Gizi Buruk, Bocah Perempuan 3 Tahun asal Brebes Akhirnya Dapat Bantuan

Namun, fatalitasnya masuk kategori waspada karena masih ada pasien meninggal.

"Satu pasien anak perempuan meninggal karena DB, usianya 8 tahun dan sudah dilakukan terintegrasi kasus DB di Pagejugan," jelasnya saat dikonfirmasi Minggu 28 Mei 2023.

Rincian 31 kasus DB sepanjang bulan Mei, lanjut Imam, meliputi 13 pasien laki-laki dan 18 pasien perempuan. 

Meski semuanya sudah mendapatkan penanganan medis secara intensif, tapi satu pasien anak tak tertolong. Sehingga, dari total 31 kasus yang dinyatakan sembuh hanya 30 pasien.

BACA JUGA:Luar Biasa! Pedagang Ikan Lesehan di Brebes Naik Haji Plus Setelah Nabung Bertahun-tahun

Sementara itu, pemegang program Demam Berdarah Anggi Rahmadian mengatakan, temuan kasus DB sejak Januari hingga 27 Mei 2023 tercatat 313 kasus. 

Rinciannya, Januari 92 kasus 91 sembuh dan satu meninggal dunia. Februari, tercatat 87 kasus dan semuanya sembuh. Bulan Maret, total 60 kasus dan 2 pasien meninggal dunia. 

Kemudian, April 43 kasus dan dua pasien meninggal. Hingga 27 Mei, tercatat 31 kasus 30 sembuh dan 1 meninggal dunia.

"Rekapitulasi pasien DB meninggal, meliputi satu anak hingga pekan keempat Mei. Dua pasien anak, sepanjang April, bulan Maret dua pasien meninggal dan satu pasien meninggal pada Januari lalu," ujarnya.

Sumber: