Pekerjaan Konstruksi Melalui e-Katalog Ditolak, DPUPR Kabupaten Tegal Bilang Bisa Efisien Anggaran

Pekerjaan Konstruksi Melalui e-Katalog Ditolak, DPUPR Kabupaten Tegal Bilang Bisa Efisien Anggaran

Sekretaris DPUPR Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto saat menjelaskan soal e-Katalog kepada sejumlah wartawan.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL, DISWAY.ID – Pengadaan pekerjaan kontruksi di Kabupaten Tegal dengan metode sistem Elektronik Katalog (e-Katalalog) dinilai bisa mengefisiensi anggaran pemerintah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal, Herry Suhartono melalui Sekretaris DPUPR Kabupaten Tegal, Teguh Dwijanto, membenarkan hal.

Menurutnya, hal itu karena pihak pengguna anggaran dapat memilih layaknya toko online. Harga dan produk juga bisa dipilih yang lebih murah.

“Kebijakan ini kita merujuk Pemerintah Pusat. Selain itu, juga arahan dari KPK untuk mengarah ke situ (e-Katalalog) yang kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi,” kata Teguh Dwijanto, Jumat 5 Mei 2023. 

BACA JUGA:6 Asosiasi Tolak Proses Lelang Pengadaan E-katalog Kontstruksi di Kabupaten Tegal

Dia menyatakan, pengadaan barang dan jasa melalui sistem e-Katalalog telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Kebijakan itu telah dilaksanakan secara nasional. Saat KPK monitoring di Kabupaten Tegal juga menekankan agat pengadaan menggunakan sistem e-Katalog untuk memanfaatkan produk dengan TKDN tinggi.

Namun, khusus untuk pengadaan kontruksi dengan memanfaatkan e-Katalalog di Kabupaten Tegal dimulai sejak tahun 2022. Pekerjaan kontruksi yang baru memanfaatkan e-Katalalog yakni untuk pekerjaan jalan dengan hotmix dan ready mix. 

“Logikanya yang menggunakan e-Katalalog, materi-materi diproduksi oleh pabrik. Misalnya menggelar hotmix sensit itu sudah jelas ada standarnya dan langsung digelar di lapangan. Jadi, sudah ada standar juknisnya, sudah ada penentuan kualitasnya dan dikerjakan bukan manual,” ujarnya. 

BACA JUGA:Ini Rute dan Pengakuan Sopir Bus Masuk Jurang di Wisata Guci Tegal

Saat ditanya soal kemungkinan adanya monopoli, Teguh menjelaskan, e-Katalalog seperti halnya toko online yang banyak macam dan ragamnya. Pembeli bisa memilih sesuai dengan spek dan pagunya serta tinggal pilih asalkan ada kandungan TKDN.

Menurutnya, itu tidak monopoli. Karena produsen untuk hotmix dan ready mix di wilayah Kabupaten Tegal ada beberapa, sehingga monopoli kemungkinan tidak akan terjadi.

Selain itu, produk bisa juga mengambil di daerah sekitar yang jangkauannya telah diatur sekitar 60 kilometer. 

“Intinya untuk efisiensi anggaran dan waktu, jangan dilihat dari monopoli karena belinya langsung ke sumber awal, sehingga tidak dobel keuntungan,” cetusnya.

Sumber: