Penderita HIV/AIDS Butuh Pendampingan, Ganjar: Langsung Kami Anggarkan
Penderita HIV/AIDS Butuh Pendampingan, Ganjar: Langsung Kami Anggarkan.--
SEMARANG, RADARTEGAL.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap membantu pemenuhan kebutuhan para penyandang, maupun yang terdampak dari HIV/AIDS. Di antaranya melalui dukungan anggaran.
Hal itu disampaikan Ganjar setelah mendengarkan usulan dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Jawa Tengah, saat Musrenbang Provinsi dalam rangkaian penyusunan RKPD 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis 13 April 2023.
IPPI merupakan organisasi yang menaungi dan mendampingi para perempuan penyandang dan yang terdampak HIV/AIDS.
"Kami mendampingi anak-anak dengan HIV/AIDS, dan perempuan yang saat ini mengalami masalah. Salah satunya kekerasan terhadap perempuan dan stunting," ucap perwakilan IPPI Jateng, Ririn Hanjar Susilowati.
BACA JUGA:11 Tahun Tak Mudik, Bakul Bakso di Medan Akhirnya Bisa Lebaran di Semarang Berkat Ganjar
Dalam kesempatan itu, Ririn mengatakan selama ini pemerintah daerah, khususnya dinas terkait sudah memberikan dukungan. Namun, dukungan dari pemerintah daerah belum maksimal.
"Anak-anak kami masih banyak yang mengalami gizi buruk. Saat ini, anak-anak mengkonsumsi obat dewasa yang dianggarkan dari APBN. Itu diracik, lalu diminumkan ke anak-anak. Kami butuh obat untuk anak iya, dan pemenuhan gizi anak-anak," tuturnya.
Termasuk perlindungan untuk para perempuan dan siapa pun yang terlibat dalam komunitas tersebut. Sebab, para perempuan di komunitas juga mendapat intimidasi dan belum mendapatkan perlindungan.
Usulan tersebut langsung direspon Gubernur Ganjar. Dia meminta IPPI agar segera memberikan data, jumlah penderita dan yang terdampak, serta kebutuhan yang harus dipenuhi.
BACA JUGA:Bertemu Ganjar, Dubes Singapura Bahas Potensi Kerja sama Green Energy Jateng-Singapura
"Nanti saya anggarkan. Ini Musrenbang barangkali akan jadi mata anggaran baru karena kasus ini," ucap Ganjar.
Ditemui usai acara, politisi PDI Perjuangan itu menegaskan siap membantu kebutuhan dari kelompok rentan. Ganjar mengatakan, usulan seperti ini tidak mungkin muncul tanpa keikutsertaan kelompok rentan dalam Musrenbang.
"Ini kan masukan yang tidak terlalu intens untuk kita omongkan. Yang selalu kita omongkan berapa jalan rusak, berapa gedung harus dibangun, sangat maskulin," ujarnya.
Melalui dinas terkait, Ganjar akan memeriksa ketersediaan anggaran untuk kasus tersebut. Apabila anggaran sudah tersedia, bisa langsung diberikan, atau membuka mata pos anggaran baru dalam penyusunan RKPD 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: