25 Desa di Kabupaten Tegal Terkategori Miskin Ekstrem, Bupati Bilang Begini

25 Desa di Kabupaten Tegal Terkategori Miskin Ekstrem, Bupati Bilang Begini

Seorang petugas sedang mendata warga miskin di wilayah Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, belum lama ini. Angka kemiskinan di Kabupaten Tegal turun, namun demikian masih terdapat 25 desa yang terkategori miskin ekstrem.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.COM - Secara statistik, angka kemiskinan di Kabupaten Tegal mengalami penurunan. Namun demikian di Kabupaten Tegal masih ada 25 desa yang mengalami miskin ekstrem.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal Nurhayati menyatakan, jika pihaknya bersama tim assesmen dan tim pendamping sudah bertugas melakukan intervensi di 25 desa yang berada di lima kecamatan yang terkategori miskin ekstrem.

Meski begitu, Nurhayati tidak menyebutkan secara detail desa mana saja yang mengalami miskin ekstrem.

Dia hanya berujar, saat ini pihaknya telah melakukan pemadanan data nomor induk kependudukan (NIK) sebagai prasyarat masuk pendataan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Padi Daerah, Ganjar Berencana Edarkan Benih Beras Rojolele Srinuk

"Saat ini ada delapan ribu data NIK yang sedang dipadankan oleh Dinas Dukcapil, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Langkah ini kami tempuh supaya warga miskin yang ada di luar DTKS bisa terdata masuk,” kata Nurhayati, di sela-sela acara Dialog Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem melalui Pemberdayaan UMKM dan Jaminan Sosial yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI di Pendapa Amangkurat, baru-baru ini.

Nurhayati menyatakan, strategi dasar penanggulangan kemiskinan ini mencakup dua dimensi, yaitu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan pendapatan.

Selain itu, melalui proses assesmen di desa-desa miskin ekstrem, pihaknya juga menemukan sejumlah kategori terkait kebutuhan riil warga miskin dan preferensinya supaya lebih berdaya dan bisa hidup mandiri.

“Dinas Sosial memiliki intervensi program bersama Kube (kelompok usaha bersama) meskipun ini persentasenya tidak banyak. Tapi kami berharap Kube bisa menjadi stimulan tumbuhnya kemandirian ekonomi di masyarakat yang berkelanjutan, khususnya pada golongan keluarga produktif," ucapnya.

BACA JUGA:Atasi Inflasi Jateng, Gubernur Ganjar Pranowo Terapkan Strategi Ini

Nurhayati menambahkan, sejumlah intervensi program afirmatif penanggulangan kemiskinan tahun 2023 ini meliputi pelatihan wirausaha, tataboga, dan pemberian bantuan alat kerja serta perdagangan.

"Semoga program itu dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tegal secara signifikan," harapnya.

Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara Dialog tersebut mengatakan, secara statistik sebenarnya terjadi penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Tegal dari 8,6 persen di tahun 2021 menjadi 7,9 persen di tahun 2022 atau 9 besar terendah di Jawa Tengah.

Namun, angka pengangguran masih tinggi, yakni mencapai 9,64 persen di tahun 2022 dan termasuk yang paling tinggi di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: