Terima Aduan Oknum Nakes Berlaku Kurang Etis, Bupati Tegal Minta Dinkes dan BKPSDM Bertindak
Bupati Tegal Umi Azizah saat menyampaikan sambutan dalam sebuah acara.-Yeri Noveli-
SLAWI, RADARTEGAL.COM - Bupati Tegal Umi Azizah menyindir seorang oknum tenaga kesehatan (Nakes) di salah satu Puskesmas di Kabupaten Tegal yang berprilaku kurang etis.
Sindiran itu diungkapkan setelah dirinya mendapat aduan dari unggahan warganet di media sosial.
Bupati pun langsung menindaklanjuti aduan tersebut dan segera meminta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) untuk bergerak cepat.
“Semudah ini bapak, ibu, kinerja kita, tugas pelayanan kita diawasi langsung oleh masyarakat. Dan yang seperti ini pasti saya tindaklanjuti,” kata Bupati Umi, di sela-sela pelantikan pejabat fungsional, di Pendapa Amangkurat.
BACA JUGA:Kasus Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Brebes, Keluarga Tersangka Ngaku Diminta Rp200 Juta Oknum LSM
Umi menjelaskan, secara empirik, suatu pelayanan publik dikatakan bermutu atau tidak, tergantung dari dua hal, yaitu kepatuhan birokrasi dan kepuasan masyarakat.
Prinsipnya, tidak ada pelayanan publik yang memuaskan jika birokrasinya tidak patuh memenuhi prasyarat fundamental.
Prasyarat fundamental ini diuraikannya sebagai standar pelayanan minimal, bagaimana maklumat atau informasi tentang pelayanan ini disampaikan secara transparan ke publik.
Prosedur yang pelayanan harus diterapkan, termasuk di dalamnya salam, senyum, sapa, kemudian proses penyelesaiannya tepat waktu dan hasilnya tepat mutu.
BACA JUGA:Lantik Ratusan Pejabat Fungsional, Bupati Tegal: Pejabat Karir Harus Kedepankan Profesionalitas
“Artinya tidak pernah ada layanan bermutu jika dapur bekerjanya saja berantakan. Bukan kepuasan publik yang diraih, tapi kerugian publik yang dihasilkan,” paparnya.
Dirinya pun meminta pejabat fungsional bisa mencari terobosan atau inovasi dan menerapkan cara-cara baru yang bisa saja itu tidak biasa, tidak bussiness as usual untuk menyelesaikan persoalan klasik ataupun tantangan-tantangan baru.
"Untuk itu, pola komunikasi digital dan penggunaan aplikasi berbasis teknologi informasi harus dikuasai dan diterapkan di lingkungan kerjanya," tandasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: