Lahan Petak 114 RPH Kaligimber BKPH Margasari Ditanami Tebu, Dorong Swasembada Gula
Penanaman tebu untuk mendorong swasembada gula berlangsung di Petak 114 RPH Kaligimber BKPH Margasari wilayah Kabupaten Tegal.-Yeri Noveli-
MARGASARI, RADARTEGAL.COM - Upaya mendorong swasembada gula, KPH Balapulang menanam tebu di Petak 114 RPH Kaligimber BKPH Margasari wilayah Kabupaten Tegal, Kamis 24 November 2022.
Program penanaman Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) itu dihadiri Asisten Deputi Bidang Perkebunan Kehutanan Fery Isfiyanto, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, Dirut Sinergy Gula Nusantara (SGN) Arus Toharisman, Kepala Perhutani Divisi Regional Jateng Ratmanto Trimahono, Adm KPH Balapulang Haris Setiana, LMDH dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim yang tinggal di tepian hutan, dan 2 ekor kambing untuk LMDH Desa Banjaranyar dan LMDH Desa Jembayat.
Asisten Deputi Bidang Perkebunan Kehutanan BUMN, Rahman Fery Isfiyanto dalam sambutannya mengatakan, program ATM di KPH Jombang seluas 500 hektare, sedangkan di KPH Balapulang sekitar 400 hektare, sehingga telah tersedia lahan untuk penanaman tebu sekitar 900 hektare.
Namun demikian, pihaknya meminta Perhutani Divre Jateng untuk terus menelisik lahan-lahan yang kritis, tidak produktif dan tidak bisa ditanami tanaman tahunan serta lebih cocok ditanami tebu.
“Presiden sudah mencanangkan ketahanan pangan dan energi, karena tebu bisa dijadikan bioetanol. Ini juga merupakan sumber energi baru terbarukan yang mudah-mudahan bisa digunakan di negara kita,” ujarnya.
Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro menuturkan, penamanan tebu program ATM diminta untuk terus dipantau setiap harinya, karena tebu memiliki masa tanam maksimal 12 bulan.
Hal itu karena menanam tebu butuh modal besar. Dibeberkan, menanam tebu dibutuhkan modal sekitar Rp35 juta perhektare. Karena itu, diharapkan penanaman tebu ini bisa menghasilkan keuntungan.
BACA JUGA:Mayat Perempuan Misterius Ditemukan Mengambang di Sungai Kemiri Tegal
“Kami berharap dukungan semua pihak untuk menyukseskan program ini,” ucapnya.
Dirut Sinergi Gula Nusantara (SGN), Aris Toharisman mengaku saat ini dirinya tengah mengelola 36 pabrik gula yang tersebar di Jawa Timur, Jawa tengah, Sumatera, dan Sulawesi.
Kini, SGN menjadi pabrik gula terbesar di Indonesia dengan kontribusi sekitar 33 persen dari produksi gula nasional.
“Kami optimis Perhutani akan menghasilkan tebu yang berkualitas baik. Perhutani yang baru menanam 1-2 tahun telah menghasilkan produktivitas rata-rata 67 ton perhektare. Angka itu sama dengan kami yang sudah ratusan tahun menanam tebu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: