Perbedaan Industri Asuransi Syariah (Takafu) di Malaysia dan Indonesia Tunjukan Pentingnya Konsistensi

Perbedaan Industri Asuransi Syariah (Takafu) di Malaysia dan Indonesia Tunjukan Pentingnya Konsistensi

--

Perbedaan waktu terbentuknya industri asuransi syariah di Malaysia dan Indonesia membawa pengaruh terhadap perkembangan asuransi syariahnya meskipun setiap negara sama-sama memiliki konsistensi dalam pengembangannya.

Jumlah asset menjadi faktor pembeda antara masing-masing Negara ini. Jika dilihat dari keseluruhan asset, Malaysia jauh lebih banyak dan minat masyarakat sangat tertarik terhadap penggunaan jasa asuransi syariah.

Jika dibandingkan dengan Indonesia sebagai penduduk dengan mayoritas muslim paling banyak, Indonesia masih memiliki asset yang lebih sedikit dimana seharusnya Indonesia memiliki potensi  pasar yang jauh lebih tinggi dari Malaysia.

Hal ini harus menjadi fokus penting bagi pemerintahan  maupun bagian pemasaran diindustri asuansi syariah ini agar masyarakat Indonesia menyadari pentingnya asuransi syariah.

3. Pembentukan Undang-Undang

Secara konsisten Malaysia telah melakukan pengembangan terhadap takaful industri sejak tahun pertama didirikan hingga saat ini membuatnya terkenal dan dipastikan telah memiliki integritas tinggi pada bidang keuangan takaful. 

Hal ini dikarenakan Malaysia telah membuat Undang-undang asuransi syariah dan memandang bahwa ini sebagai hukum yang memiliki peran penting terhadap pola pikir dan tingkah laku masyarakat sehingga pemahaman terhadap praktik asuransi syariah telah melekat pada masyarakat Malaysia.

Dengan kata lain, pembentukan Undang-undang berperan sebagai alat kontrol sosial. Sedangkan di Indonesia sebagai penduduk muslim terbanyak di dunia masih tertinggal dalam bidang industri keuangan asuransi syariah.

Hal ini dikarenakan jika di Indonesia dampak yang muncul pada perubahan sosial masyarakat mengakibatkan pola perkembangan industri syariah akan pemahaman kepentingan pemakaian jasa tersebut menjadi kurang diminati oleh masyarakat.

Jika dilihat dari perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas populasi muslim di suatu Negara tidak menjamin adanya perkembangan dalam bidang industri syariah jika tidak adanya konsistensi dalam pengembangannya.

Semakin berkembang Negara tersebut dalam industri asuransi syariah maka ini mengimplikasikan bahwa masyarakat dinegara tersebut telah memahami seberapa penting praktik asuransi syariah.

Bukan menjadi sebuah hal yang mustahil untuk lebih dikenal  dunia bahwa setiap Negara muslim memiliki integritas dalam bidang asuransi syariah dan akan membangun perekonomian dunia menjadi lebih baik.

Tak lupa juga dengan prinsip dari asuransi syariah yaitu saling tolong menolong dan melindungi diantara para peserta untuk menghadapi risiko tertentu. (**) 

*) Mahasiswi STEI SEBI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: