Percepat Transisi Pandemi Menuju Endemi, Pemkab Tegal Gandeng Organisasi Perempuan Kejar Target Vaksinasi

Percepat Transisi Pandemi Menuju Endemi, Pemkab Tegal Gandeng Organisasi Perempuan Kejar Target Vaksinasi

ARAHAN - Bupati Tegal Umi Azizah saat memberikan arahan pada rapat koodinasi percepatan vaksinasi bersama pimpinan organisasi perempuan se Kabupaten Tegal di Pendopo Amangkurat, Selasa, 30 Agustus 2022.-Humas Pemkab Tegal-

SLAWI, radartegal.comMendukung percepatan transisi pandemi Covid-19 menuju endemi, Pemkab Tegal gandeng organisasi perempuan se Kabupaten Tegal untuk mencapai target minimal 70 persen penduduk di Kabupaten Tegal mendapat suntik vaksin dosis dua dan minimal 50 persen untuk dosis ketiga.

Pesan ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat rapat koordinasi percepatan vaksinasi bersama pimpinan organisasi perempuan se-Kabupaten Tegal di Pendopo Amangkurat, Selasa, 30 Agustus 2022.

Umi mengungkapkan, terbangunnya kekebalan komunitas atau herd immunity merupakan salah satu prasyarat untuk mentransformasikan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Menurutnya, status endemi ini tidak lantas menghilangkan Covid-19. Penyakit akibat infeksi virus corona ini akan terus ada dan hidup berdampingan bersama masyarakat. Namun, prevalensinya kecil, cukup stabil atau terkendali.

“Upayanya harus dimulai dari hulu, yaitu mengintensifkan vaksinasi, mendisiplinkan gerakan 3M, mengakselerasi pengetesan dan penelusuran, mengintensifkan skrining Peduli Lindungi,” kata Umi.

Terkait vaksinasi, Umi menjelaskan jika penyuntikan vaksin dosis dua baru mencapai 59,69 persen atau masih kurang 138 ribu orang lagi. Sedangkan untuk vaksin dosis tiga baru mencapai 16,27 persen atau masih ada sekitar 362 ribu orang yang harus dijangkau.

“Kita perlu terobosan untuk mengejar target vaksinasi tersebut. Tidak cukup hanya dengan mengetatkan syarat perjalanan pengguna moda transportasi publik atau keperluan administrasi lainnya, tapi juga harus dengan jemput bola, membuka layanan di tingkat komunitas seperti jam’iyahan, membuka gerai layanan di acara pengajian atau aktivitas keagamaan lainnya,” ucapnya.

Rendahnya akses vaksinasi tersebut menurut orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini bisa terjadi karena faktor kesibukan, sulitnya akses ke layanan vaksinasi, mispersepsi yang menganggap Covid-19 sudah tidak ada sehingga tidak perlu suntik vaksin, atau karena informasi yang tidak memadai tentang perlunya vaksinasi.

“Melihat situasi ini, saya mohon bantuan dari seluruh pimpinan organisasi wanita, organisasi perempuan untuk merapatkan barisan, kembali bekerja membantu tim kesehatan di tingkat wilayah sampai ke unit satuan terkecil di lingkungannya mengejar target vaksinasi, terutama dosis dua dan booster,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruzaeni melaporkan jumlah kasus aktif Covid-19 per tanggal 30 Agustus 2022 yang mencapai 49 kasus, dengan rincian 13 orang pasien dirawat di rumah sakit dan selebihnya isolasi mandiri.

Melalui rakor tersebut, pihaknya mengajak organisasi perempuan ikut mendukung dan berperan aktif mengampanyekan vaksinasi di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Hal ini bertujuan untuk mencapai target vaksinasi agar secepatnya bisa terpenuhi. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: