Kuasa Hukum Sebut Organ Dalam Brigadir J Ada yang Hilang, Nilainya Miliaran
Jenazah Brigadir J--
JAKARTA - Jasad Brigadir J telah diautopsi ulang oleh dokter forensik dan kepolisian untuk mengungkapkan kasus baku tembak yang terjadi di rumah Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Belakangan, Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Nopriansyah Hutabarat atau Brigadir J mengungkapkan hal janggal terhadap jenazah Brigadir J setelah autopsi ulang.
Sebelumnya, Kamaruddin menyampaikan jika otak Brigadir J hilang ketika kepalanya dibuka ketika autopsi jenazah. Namun, setelah dicek ternyata organ otak ditempatkan di bagian tubuh lainnya.
Setelah jenazah diautopsi ulang, Kamaruddin mengungkapkan jika ada organ Brigadir J yang hilang.
Kamaruddin menjelaskan jika organ Brigadir J yang hilang tersebut merupakan pankreas.
"Yang jelas, organ pankreas itu mahal karena berfungsi menghasilkan insulin. Bisa miliaran rupiah harganya," ucap Kamarrudin pada Senin (1/8).
Ketika ditanya kemungkinan pankreas Brigadir J akan dijual, Kamarrudin enggan memberikan keterangan pasti.
"Saya tidak berani mengatakan itu. Yang jelas, organ itu mahal," ungkapnya.
"Apa yang menjadi laporan dari duta atau wakil keluarga kita menjadi akte autentik dan sudah diakta notariskan," ucap Kamaruddin Simanjuntan ditulis pada Sabtu (30/7).
Tanpa bermaksud mendahului keterangan dari dokter forensik, pihaknya melaporkan hasil autopsi ini berdasarkan pandangan secara kasat mata melalui perwakilan keluarga yang merupakan tenaga medis.
"Yang dilaporkan kedua ahli kita ini. pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan," ucap Kamaruddin.
Kamaruddin meneruskan, ketika diraba-raba bagian rambutnya oleh dokter forensik, ternyata di situ ada lubang. Setelah disondek (ditusuk) lubang itu tembus ke mata dan hidung.
"Diduga bahwa almarhum Brigadir Yoshua ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan. Tembak garis lurus. Karena datar dia dari lubang belakang kepala ke lubang hidung depan," tuturnya.
Menurut pengamatan kedua perwakilan keluarga ini diduga berasal dari tembakan dari belakang kepala. Kemudian ditemukan juga di dalam tengkorak kepala ada enam retakan diduga karena tembakan atau mungkin juga akibat lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id