Dalam 100 Hari, Zulkifli Hasan Ditantang Tunjukkan Kinerjanya Kalau Tak Bisa, Sebaiknya Mundur
Membuktikan bahwa jabatan Menteri Perdagangan yang diamanahkan Presiden Joko Widodo kepadanya bukan hadiah politis, Zulkifli Hasan diminta untuk membuktikan kinerjanya, terutama di bidang perdagangan.
Selama 100 hari ke depan menjadi tantangan bagi Zulhas, begitu dia biasa disapa untuk bekerja.
Salah satu yang akan menjadi tuntutan rakyat dalam 100 hari kerja Zulhas, adalah terkait dengan penyelesaian masalah minyak goreng (migor) yang sudah berlarut-larut.
"Saya kira (Zulhas) kita kasih waktu 100 hari ke depan, karena ini kan pilihan Presiden (Jokowi)," ujar Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Jumat siang (17/6).
"Dalam 100 hari ke depan, apakah persoalan paling sederhana seperti minyak goreng secara nasional harganya bisa turun ke harga eceran tertinggi (Rp14 ribu per liter), dan rantai distribusinya bisa dibenahi," katanya.
Lebih lanjut, Bhima menyayangkan jabatan mendag yang seharusnya diemban oleh seorang profesional justru dipilih Jokowi dari orang parpol.
Meski begitu, ia memberikan jangka waktu kepada ketua umum PAN tersebut untuk membuktikan bahwa jabatannya bukan hanya sekadar hadiah politis lantaran bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi.
"Yang perlu dilihat bagaimana 100 hari ke depan Pak Zulhas bisa membuktikan ke publik bahwa pos Kemendag ini bukan titipan politis, tapi diisi orang yang tepat. Kalau tidak sebaiknya mundur," kata Bhima.
Bhima juga melihat tantangan kerja lain yang akan dihadapi Zulhas. Yaitu meningkatkan kinerja ekspor dalam negeri yang memiliki nilai tambah lebih.
"Dan dari sisi ekspor 100 ke depan diharapkan dengan tekanan resesi ekonomi di AS, juga fluktuasi permintaan secara global, kinerja ekspornya itu bisa lebih berkualitas," tutur Bhima.
"Jadi bukan hanya sekadar neraca perdagangannya gemuk karena ekspor komoditas, tapi juga ekspor yang bernilai tambah, atau ekspor dari barang produksi," sambungnya dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: