Sentil Reshuffle Kali ke-3 Kabinet Jokowi, Natalius Pigai: Pemimpin yang Tidak Cakap dan Piawai

Sentil Reshuffle Kali ke-3 Kabinet Jokowi, Natalius Pigai: Pemimpin yang Tidak Cakap dan Piawai

Reshuffle kali ketiga yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua kepresidenannya tampaknya belum memuaskan semua kalangan. Bahkan, Presiden dianggap kurang peka dan tak bisa menyelesaikan persoalan kualitas kinerja pembantu-pembantunya itu.

Ini pulalah yang memunculkan penilaian jika perombakan Kabinet Indonesia Maju membuktikan kepemipinan Presiden Jokowi tidak cakap mengatasi masalah. Menurut aktivis Natalius Pigai, jika seorang presiden cakap dan piawai, tidak akan rajin mengotak-atik dan mengganti para pembantunya.

"Anda 4 kali ke pasar beli ikan tapi semua busuk, maka anda tidak cakap belanja. Jika dalam 5 tahun reshuffle lebih dari 2 kali, artinya Anda kapasitas abal-abal jadi pemimpin," kritik Natalius Pigai, Kamis (16/6).

Pigai lantas membandingkan kebiasaan pemerintah Indonesia yang kerap merombak kabinet dengan negara maju.

"Di US dan Eropa, saya tidak pernah melihat presiden lakukan reshuffle berkali-kali dalam 1 periode. Jadi wajar diolok-olok orang, malu dong!" tandasnya.

Rabu kemarin (15/6), Presiden Jokowi resmi me-reshuffle kabinet untuk ketiga kalinya periode kedua bersama Wakil Presiden Maruf Amin. Jokowi mengangkat Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan RI dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri PAN/RB.

Jokowi juga mengangkat tiga wakil menteri, yakni Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, Afriansyah Noor sebagai Wamen Ketenagakerjaan, dan Wempi Wetipo sebagai Wamendagri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga melakukan reshuffle pada 28 April 2021 dengan melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: