Rendang Babi Viral, Abu Janda Sindir Kelompok Mabuk Agama: Masakan Chinese Aslinya Haram
Viral-nya restoran Babiambo yang menyediakan menu rendang babi tidak luput dari perhatian pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda.
"Lagi rame nih gaes.. cuma gara-gara jualan rendang babi pakai nama Babiambo ribut bawa-bawa SARA ke polisi mau ke pengadilan segala.. ribet amat hidupnya ya wong wong iki," tulis Abu Janda melalui Instagram-nya @permadiaktivis2, dikutip Sabtu (11/6).
Permadi Arya menilai, orang yang ributkan rendang babi, hidupnya terlihat ribet. Apalagi sampai mau bawa kasus itu di kepolisian.
Di postingan selanjutnya, Abu Janda nampak berada di depan sebuah restoran Cina halal.
Dia bilang, restoran Cina halal itu tidak dipermasalahkan oleh mereka yang nonmuslim. Tapi ketika ada rendang babi, langsung tuai protes. Abu Janda lalu menyindir mereka sebagai kelompok mabuk agama.
"Masakan chinese aslinya haram, tapi waktu ada yang jualan versi halal gak ada orang cina ngamuk.. masakan Bali juga aslinya haram, waktu ada yang jualan versi halal gak ada orang Bali kebakaran jenggot merasa adat dihina.. kenapa? karena orang cina sama orang Bali gak mabok agama," sindirnya.
Dia bilang, orang barat sudah jauh lebih maju. Di Indonesia justru masih bahas rendang babi.
"Elon Musk udah ngurusin ke planet Mars, Tiongkok udah ngurusin stasiun ruang angkasa, Indonesia masih ngurusin rendang babi - paham kan kenapa bangsa ini bisa dijajah 350 tahun?" kata Abu Janda.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang juga merupakan tokoh Minang ikut angkat bicara terkait viral-nya restoran Babiambo yang menjual masakan rendang babi.
Anwar Abbas menilai, menu babi rendang telah merendahkan orang Minang yang identik dengan nilai-nilai Islam.
"Praktik yang dilakukan oleh si pengusaha restoran tersebut jelas-jelas telah mengangkangi dan merendahkan adat dan ajaran agama yang dihormati oleh orang Minang atau Padang," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulis, dikutip 11 Juni 2022.
Dia menjelaskan bahwa orang Minang punya falsafah adat besandi syara' dan syara' besandi kitabullah'. Sehingga sajian rendang babi merusak falsafah Minangkabau.
"Sebagai bagian dari warga masyarakat Minang, saya benar-benar tersinggung karena seperti diketahui orang Minang atau Padang itu punya falsafah dimana adat bersendi syara' dan Syara' bersendi Kitabullah," ujar Anwar.
Menurutnya, usaha kuliner itu telah melecehkan ajaran agama orang Minang karena dalam ajaran Islam, babi dan segala elemennya haram untuk dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: