Pemilik Babiambo Minta Maaf, Ustaz Hilmi Firdaus Juga Ikut Minta Maaf

Pemilik Babiambo Minta Maaf, Ustaz Hilmi Firdaus Juga Ikut Minta Maaf

Keberadaan restoran padang, Babiambo mendapat kritikan dan kecaman luas dari masyarakat di Tanah Air. Restoran ini menjual menu rendang babi. 

Salah seorang yang ikut mengkritik dan mengecamnya adalah Ustaz Hilmi Firdaus. Menurut Ustaz Helmi, restoran itu sudah melampaui batas.

Alasannya, masakan rendang adalah khas Minang. Sementara minang identik dengan Islam. 

"Menurut saya ini sudah melampaui batas. Warga Minang teguh dengan prinsip: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," kata Ustaz Hilmi lewat cuitan di Twitter-nya yang dikutip, Sabtu (11/6).

Ustaz Hilmi menilai adanya menu rendang babi bisa merusak kelezatan masakan padang yang terkenal dengan kehalalannya. "Masakan padang terkenal di dunia karena citarasa, kelezatan dan kehalalannya. Tolong jangan rusak itu. Kalaupun trik marketing, ini sudah kelewatan. Semoga segera diambil tindakan," kata Hilmi. 

Cuitan Ustaz Hilmi ini banyak menuai tanggapan negatif dari pengguna Twitter. Dia dianggap memperkeruh suasana. 

Tak lama kemudian, Ustaz Hilmi minta maaf atas kegaduhan cuitannya. Permintaan Maaf Ustaz Hilmi, setelah pemilik restoran Babiambo, Sergio minta maaf soal menu babi rendang. 

"Terimakasih atas permintaan maafnya Mas Sergio, insya Allah kami semua memaafkan. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," tulis Hilmi. 

"Maaf juga jika tweet saya kemarin mengundang pro kontra, walau saya hanya meneruskan dari berita yang susah beredar luas sebelumnya. Salam," kata Ustaz Hilmi. 

Adapun pemilik restoran Babiambo  bernama Sergio minta maaf. "Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat temen-temen atau saudara-saudara saya yang mungkin merasa tersinggung," ujar Sergio, di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6).

Rumah Sergio sebelumnya digeledah Polsek Kelapa Gading dan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta lantaran menjual babi rendang. 

Ternyata, Sergio menjual olahan tersebut di kediamannya yang berada di kawasan Kelapa Gading. Sergio menuturkan tidak berniat untuk melecehkan maupun menyakiti hati masyarakat, terutama masyarakay Minang.

"Mungkin saya berniat seperti melecehkan tapi sama sekali tidak. Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapa pun," jelasnya. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: