PDIP Sering Dianggap Kurang Islami Jadi Alasan Megawati Bangun Masjid At-Taufik

PDIP Sering Dianggap Kurang Islami Jadi Alasan Megawati Bangun Masjid At-Taufik

Partainya kerap dianggap kurang Islami membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sengaja membangun Masjid At-Taufik.

Megawati mengatakan, Masjid At-Taufiq dibangun atas prakarsa dari keluarganya untuk mengenang almarhum Taufiq Kiemas. 

Presiden Jokowi turut hadir secara langsung meresmikan Masjid At-Taufiq. Jokowi memukul bedug dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian masjid tersebut. 

"PDIP sering sekali orang berpikir sepertinya kurang Islami ya. Jadi, keluarga menyumbangkan masjid ini buat partai supaya juga bisa dikelola dengan baik," kata Megawati saat ditemui di Masjid At-Taufiq, Jakarta, Rabu (8/6). 

"Masjid ini diperuntukkan bagi masyarakat luas di sekitar lokasi ini dan tentunya juga bagi masyarakat secara umumnya, juga bagi kader PDIP yang kebetulan beraktivitas di sekolah partai PDIP, hanya berseberangan," kata Megawati. 

Megawati menyampaikan bahwa ia memilih desain khas Indonesia untuk masjid ini. Dia ingin rumah ibadah tetap dipadukan dengan nilai-nilai keindonesiaan.

Dia berkata tak sembarangan memilih desain masjid. Megawati berkonsultasi dengan sejumlah pihak sebelum memutuskan.

Dia berharap, Presiden Jokowi juga bisa melakukan salat di Masjid tersebut. 

"Yang ingin saya sampaikan, sehingga nanti bapak, bisa juga saya berharap bapak dan keluarga dapat juga salat di masjid ini bersama para hadirin lainnya untuk sekalian mendoakan almarhum agar diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala," tuturnya.

"Bismillahirrohmanirrohim pada sore hari ini saya resmikan Masjid At Taufiq di Lenteng Agung Jakarta Selatan,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi berharap masjid yang menyandang nama almarhum Taufiq Kiemas tersebut dapat mengemban dua peran sentra. 

Pertama, yakni dapat berperan sebagai tempat peribadatan dan yang kedua menjadi pusat untuk memperkokoh peradaban Indonesia modern.

“Peradaban yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila justru memperkokoh keselarasan antara Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan agama, memperkokoh keselarasan antara empat pilar yaitu Pancasila, Undang-undang dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dengan Islam, dengan agama,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa peradaban Indonesia adalah peradaban yang membawa kemajuan Indonesia dan menjadikan rakyat Indonesia yang sejahtera makmur dan bermartabat, seperti dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)

Sumber: