Giring PSI Tetap Kritik Formula E, Ariza Patria Malah Bersyukur: Sesuai Harapan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza menanggapi santai komentar bekas mantan vokalis band Nidji itu. Baginya, gelaran Formula E berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.
"Jadi acara yang dipimpin Pak Sahroni menurut hemat kami berlangsung sesuai dengan harapan, kalau ada yang berpendapat lain itu ya silakan saja, nggak ada masalah bagi kami," kata Ariza, Selasa (7/6).
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu pun mengklaim bahwa semua tujuan dari tahap perencanaan sudah terealisasi dalam pelaksanaannya.
"Kalau dari rencana dengan realisasi sesuai kan itu artinya berhasil. Dari banyak hal, alhamdulillah sesuai harapan, pesertanya seperti harapan, prosesnya (juga)," tandas Ariza.
Penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) pada Sabtu kemarin (4/6) tetap mendapat kritik dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Katanya, Formula E jauh dari sukses. Hal ini dilihat dari jumlah penonton, keuntungan, dan dampak ekonomi ke masyarakat sekitar DKI Jakarta.
Menjadi bahan olok-olok netizen usai gelaran Formula E membuat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha angkat bicara.
Meski banyak yang memuji event yang digagas Anies Baswedan itu, Giring menilai event Formula E yang digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022 lalu belum bisa dikatakan sukses.
“Berhasil lihatnya dari mana? Apakah dilihat dari jumlah penontonnya, apakah dilihat dari jumlah keuntungannya, apakah dilihat dari dampak ekonominya ke masyarakat sekitar DKI Jakarta,” kata Giring saat ditemui di kawasan Kuningan, Senin (6/6) kemarin.
Menurut Giring, keramaian penonton saat menyaksikan langsung Formula E bukan tolok ukur balapan mobil listrik itu dianggap sukses.
Sebab kata dia, kesuksesan sebuah acara bertaraf internasional harus dilihat dari dampak ekonomi dan sosial ke masyarakat sekitar.
“Makanya sukses tuh dilihat dari mana? Kalau cuma ramai dan ingar bingar saja sih itu bukan sukses,” dia menambahkan.
Dia melanjutkan, penyelenggara Formula E harus membuka ke publik. Bahwa Formula E mendatangkan keuntungan atau tidak.
“Kalau untung, uangnya dipakai buat apa? Terus kalau rugi, siapa yang nanggung? Jangan sampai nanti kalau rugi nanti yang nanggung uang pajak masyarakat,” katanya.
Mantan vokalis Nidji ini menilai, balapan Formula E bukan sebuah kebutuhan bagi warga DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: