AMSI Jateng Ajak Media Stop Sebarkan Hoaks, Nurkholis: Hoaks dan Hate Speech Sudah Mengkhawatirkan
“Nah, FGD ini bertujuan untuk mendiskusikan kemungkinan cek fakta dan literasi berita ini bisa dimasukkan ke kurikulum sekolah,” ungkapnya sekaligus membuka acara.
Untuk hari pertama, FGD yang difasilitasi Chief Operating Officer Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Dewi Sari, Pemimpin Redaksi Solopos Rini Yustiningsih, dan Pemimpin Redaksi Mojok.co Agung Purwandono. Kegiatan di hari pertama salah satunya diisi dengan pengenalan para peserta yang terdiri atas wartawan, pengampu kebijakan, guru, dosen, pengawas sekolah, hingga praktisi pendidikan.
Selama berkenalan, belasan peserta itu juga membangun kesepakatan bersama dan membuat assessment harapan dan kekhawatiran terkait tema FGD. Mereka kemudian diminta menuliskan harapan dan kekhawatiran tersebut pada secarik kertas, lalu ditempelkan di meta-plan selama FGD berlangsung. (zul/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: