Jumlah Hewan Ternak Suspek PMK di Brebes Tembus 313 Kasus, 66 Ekor Sembuh
Jumlah hewan ternak yang suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Brebes kembali bertambah. Hingga Minggu (29/5) pukul 18.00 WIB, hewan ternak yang suspek PMK mencapai 313 kasus dan 66 di antaranya dinyatakan sembuh.
Terus bertambahnya kasus hewan ternak yang suspek PMK dibenarkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Peternakan dan Keaehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes Budi Santosa.
Menurutnya, setiap hari ada penambahan jumlah kasus hewan ternak yang suspek PMK.
"Data yang kita terima hingga tadi pukul 18.00 WIB, total ada 313 kasus hewan ternak yang suspek PMK. Kenaikannya itu terjadi setiap hari," ujarnya.
Data yang diterima dari DPKH, pada Kamis (26/5) lalu ada 170 kasus hewan ternak yang suspek PMK. Ratusan hewan ternak yang suspek tersebut tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes.
Sedangkan per hari ini, total ada 313 kasus hewan ternak yang suspek PMK. Jumlah tersebut tersebar di 11 kecamatan.
Yang pertama, Kecamatan Salem yakni ada 60 kasus dan 30 di antaranya sembuh. Selanjutnya di Kecamatan Brebes ada 20 kasus dan delapan diantaranya sembuh.
Kecamatan Bulakamba ada 14 kasus dan enam di antaranya sembuh, Kecamatan Ketanggungan ada 35 kasus dan tiga di antaranya sembuh.
Selanjutnya di Kecamatan Tonjong ada 12 kasus, Kecamatan Bantarkawung ada 41 kasus dan sembilan diantaranya sembuh.
Disusul Kecamatan Bumiayu ada 48 kasus dan enam diantaranya sembuh. Kecamatan Larangan ada 19 kasus dan empat diantaranya sembuh.
Kecamatan Paguyangan ada 16 kasus, Kecamatan Banjarharjo 32 kasus dan Kecamatan Tanjung ada 16 kasus.
"Meskipun setiap hari ada penambahan kasus hewan ternak yang suspek PMK, tapi untuk angka kesembuhan juga semakin tinggi. Dan hingga saat ini belum ada kasus kematian hewan ternak karena PMK," jelasnya.
Ditambahkannya, adanya penambahan jumlah kasus hewan ternak yang suspek PMK ini lantaran penularan yang cepat. Salah satunya penularan bisa melalui udara.
"Selain itu, hewan yang kontak langsung dengan hewan pembawa juga bisa menular ke hewan ternak yang lain. Bahkan, penularannya bisa melalui orang yang membawa virus dan bisa juga melalui kendaraan pengangkut," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: