Terus Bertambah, Kasus Hewan Ternak yang Suspek PMK di Brebes Capai 170

Terus Bertambah, Kasus Hewan Ternak yang Suspek PMK di Brebes Capai 170

Jumlah hewan ternak yang suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Brebes terus bertambah. Hingga hari ini (26/5), jumlah kasus hewan ternak yang suspek PMK mencapai 170 kasus. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes Budi Santosa SPt MSi mengatakan, sejak ditemukannya kasus hewan ternak yang suspek PMK beberapa hari yang lalu saat ini jumlahnya terus bertambah.

Mulai dari awalnya pada 23 Mei ada 77 kasus. Sehari kemudian naik menjadi 84 kasus, bertambah lagi menjadi 126 kasus dan hari ini total ada 170 kasus. 

"Awalnya, ada laporan hewan ternak yang suspek PMK pada 19 Mei lalu sejumlah dua ekor di Kecamatan Ketanggungan, sekarang sudah sembuh. Dan sampai saat ini total ada 170 kasus hewan ternak yang suspek PMK," ujarnya. 

Akibat adanya ratusan hewan ternak yang suspek PMK, kata dia, Pasar Hewan Bumiayu ditutup untuk dua pasaran. Yakni pada dua kali Wage, yaitu Sabtu Wage 28 Mei dan Kamis Wage 2 Juni mendatang. 

"Antisipasi bertambahnya hewan ternak yang suspek PMK, untuk sementara Pasar Hewan Bumiayu ditutup sementara untuk dua pasaran. Pasalnya, masa inkubasi antara 3-11 hari, tergantung kondisi ternak," jelasnya. 

Ditambahkannya, 170 kasus hewan ternak tersebut tersebar di sembilan kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Salem 49 kasus, sembilan di antaranya sembuh. 

Kecamatan Brebes 20 kasus, delapan di antaranya dinyatakan sembuh. Bulakamba 14 kasus, Ketanggung 14 kasus dua di antaranya sembuh, Tonjong 12 kasus, Bantarkawung 24, Bumiayu 31 kasus Larangan 5 kasus dan Kecamatan Paguyangan satu kasus. 

"Kalau untuk kasus kematian karena PMK belum ditemukan. Tapi memang, untuk penularannya sangat cepat," paparnya. 

"Kepada masyarakat yang ingin membeli hewan ternak disarankan untuk lebih berhati-hati. Dan untuk warga yang sudah punya hewan ternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewannya. Dan peternak perlu membiasakan melakukan penyemprotan disinfektan," pungkasnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: