UAS Dilarang Masuk Singapura, Denny Siregar Tertawa: Ustaz kok Ngajarin Bunuh Diri
Dampaknya, investor asing berbondong-bondong menanamkan uangnya ke Singapura.
Siapapun bebas melakukan apa saja di Singapura. Namun dengan syarat tak boleh mencampuri masalah politik dan agama.
"Itu belum keras. Yang lebih keras lagi ketika Singapura mengeluarkan UU Terorisme mereka yang, dalam UU itu, pemerintah Singapura bisa menangkap siapa saja yang berpotensi membuat kerusuhan rasial di negara itu tanpa harus lewat proses hukum biasa," tuturnya.
Dikatakan, orang baru niat berbuat rusuh saja ketika terdeteksi langsung bisa ditangkap oleh polisi Singapura.
"Singapura memang negara otoriter. Mereka tidak pernah membiarkan demokrasi secara politik. Demokrasi hanya ada di ekonomi itu aja. Politik adalah wilayah pemerintah bukan warganegara," urainya.
Denny Siregar berpendapat seharusnya UAS bersyukur karena ditolak masuk ke Singapura.
Ia khawatir UAS akan menyampaikan ceramah yang berisi penghinaan pada agama lain dan membuat perpecahan di Negeri Singa tersebut.
"Jadi kalau Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura sebenarnya itu harus disyukuri. Kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di sana, terus akhirnya ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme. Nanti yang ribut malah dua negara: Indonesia dan Singapura. Karena Singapura itu terkenal nggak ada kompromi masalah itu. Bisa bisa dihukum mati Somad karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di sana. Pemerintah Singapura memang waspada banget dengan banyak isu tentang agama," paparnya.
Denny Siregar menambahkan, UAS dilarang masuk Singapura karena dianggap sebagai penceramah yang suka menghina agama lain.
Sehingga dikhawatirkan membangun jurang perbedaan di masyarakat Singapura yang multi etnis dan multi agama.
"Somad dalam ceramahnya juga pernah merestui bom bunuh diri. Ngeri kan. Bisa ditangkap Somad kalau dia ceramah di sana. Seharusnya Somad dan pendukungnya bukan nyalah-nyalahin pemerintah Singapura. Kalau ditangkap dan dihukum mati malah bikin repot negara," tukasnya.
Seharusnya, kata Denny Siregar, UAS harus introspeksi mengapa dirinya dilarang di banyak negara dan dimusuhi.
"Mulainya ceramah yang bikin adem hati kalau mau dipanggil ustaz. Ustaz kok ngajarin bunuh diri, ustaz apaan tuh. Paham kan Mad? Harusnya lu paham. Udah gede masa masih nggak pinter-pinter aja," pungkasnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: