Anies Dituding Dede Budhyarto Jualan Politik Identitas, Musni Umar: Kasar Kurang Beradab
Tudingan Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto (Dede Budhyarto) terkait pelaksanaan salat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS) disayangkan Ketua Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Mestinya, papar Musni, Kristia tidak seharusnya menggunakan diksi yang memicu permusuhan.
“Dalam suasana Idulfitri, sejatinya diucapkan yang mempersatukan, mendamaikan sesuai tujuan puasa ramadan,” kata Musni Umar dilihat dari akun Twitter @musniumar.
Selain itu, dia menilai pernyataan Kristia juga dapat mengoyak persatuan dan menciptakan permasalahan kepada umat Islam.
Sebab Kristia yang sebelumnya dikenal sebagai tim medsos Jokowi menyebut umat Islam yang turun aksi 212 di Monas sebagai gerombolan radikalis, kemudian pelaksanaan salat Id di JIS untuk jualan politik identitas.
“Kasar kurang beradab,” cuitnya.
Prof Musni turut membagikan link berita online berisi tuduhan Kristia Budhyarto. Berita itu berisi ulasan pendapat Kristia di Twitter yang menuduh salat Id yang diinisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di JIS sarat muatan politis.
“Untuk jualan politik identitas yang akan digunakan ketika Anies Baswedan mencalonkan presiden, maka JIS digunakan untuk Salat Idulfitri. Kalau pakai area Monas identik dengan gerombolan radikalis,” katanya seperti dilihat di akun Twitter @kangdede78.
“Padahal dari zaman baheula (dahulu) Salat Idulfitri warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal,” tambahnya. (fajar/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: