Kaesang Pengarep Putuskan Kontrak Persis Solo dengan Wilmar usai Komisarisnya Jadi Tersangka
Terjeratnya Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor (MPT) dalam kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), bahan baku minyak goreng membuat Kaesang Pengarep mengambil sikap.
“Persis Solo memiliki tanggung jawab moral yang berasal bukan hanya dari para penggemar sepak bola, tapi juga masyarakat Solo secara keseluruhan,” ujar Kaesang dikutip Sabtu (23/4).
Kaesang memutuskan kerja sama sponsor antara Persis Solo dengan Wilmar begitu Master Parulian Tumanggor ditetapkan jadi tersangka korupsi CPO.
Hal tersebut diungkapkan oleh anak Presiden Joko Widodo terkait dengan hubungan sponsor Persis Solo dengan Wilmar.
Kaesang mengungkapkan bahwa hubungan antara Persis Solo dengan Wilmar berlandaskan asas profesionalisme dan tidak ikut campur dalam urusan internal masing-masing perusahaan.
Terjeratnya Master Parulian Tumanggor (MPT) dalam kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), bahan baku minyak goreng memunculkan dugaan di tengah-tengah masyarakat bahwa di bawah permukaan sebetulnya KKN banyak terjadi.
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di Indonesia saat ini semakin luar biasa dengan pola baru yang hampir sulit diendus.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi ramainya perbincangan mengenai Wilmar International Group dengan klub sepakbola Persis Solo, yang direktur utamanya adalah putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Menurut Ubedilah, andai komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia tidak terkena kasus mafia minyak goreng, mungkin rakyat tidak tahu bahwa Wilmar merupakan sponsor Persis Solo, yang direktur utamanya adalah Kaesang Pangarep.
“Begitu kejaksaan menetapkan para tersangka, anak presiden tersebut langsung mengumumkan pemutusan PT Wilmar sebagai sponsor. Sebagaimana diketahui PT Wilmar ini merupakan sponsor pada Liga 2 musim 2021/2022,” ujar pria yang melaporkan kasus dugaan KKN anak Jokowi ke KPK itu.
Namun, Ubedilah mengaku tidak bisa menyimpulkan, apakah hal tersebut sebagai pertanda kuat bahwa KKN yang dilaporkannya ke KPK semakin terbukti atau tidak.
Dilansir dari diswayjogja.id, analisanya masih sebatas pertanyaan tentang apakah jika Persis Solo direktur utamanya bukan Kaesang, lalu PT Wilmar mau menjadi sponsor?
“Jadi jika ditanya apakah itu pertanda KKN? Mungkin saya baru sampai pada tahap pertanyaan itu saja. Tidak lebih dari itu dan belum bisa menyimpulkan secara valid bahwa itu buah nepotisme,” pungkasnya. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: