Wiranto Turun Gunung Jelang Demo Mahasiswa, Rocky Gerung: Tanda Rezim Jokowi Luar Biasa Cemas
Spekulasi langsung bermunculan menyikapi turun tangannya Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Wiranto untuk menyikapi rencana aksi demo besar-besaran mahasiswa 11 April nanti.
Mantan Panglima ABRI di era Orde Baru Soeharto itu, selama ini dianggap sebagai figur yang selalu hadir saat situasi negara sedang genting. Wiranto, sebagaimana tercatat dalam sejarah memiliki andil dalam upaya-upaya meredam gelombang aksi saat Soeharto berkuasa.
"Jadi kalau Pak Wiranto ngumpulin mahasiswa itu ya bisa kita tahulah reputasi Pak Wiranto dari zaman awal yang dianggap sebagai orang selalu paham cara untuk bukan memecahbelah sebetulnya, membuat kaum counter issue. Itu kan Pak Wiranto punya keahlian itu," kata Rocky Gerung, Sabtu (9/4).
Rocky Gerung dalam wawancara ekslusif di Kanal Youtube Rocky Gerung Official bertajuk "Mahasiswa Bergerak! Istana Cari Kambing Hitam" yang diposting, Sabtu (9/4), mengungkapkan termasuk dulu tiba-tiba ada Pam Swakarsa berhadapan dengan mahasiswa.
"Mahasiswa bingung dari mana ini. Jadi, reputasi Pak Wiranto pada waktu 1998 dicatat oleh sejarah," imbuh dia.
Namun demikian, Rocky Gerung menyatakan bahwa Wiranto sebetulnya berhak untuk melakukan counter issue untuk mengamankan Pemerintah yang sedang berkuasa. Sebab, dia adalah perangkat presiden.
"Yang jadi mengejutkan adalah akhirnya Wiranto turun tangan, kan selama ini yang ngoceh-ngoceh kan yaa. Begitu sampai ke Pak Moeldoko enggak berhasil juga membujuk mahasiswa, akhirnya Wiranto," tuturnya.
"Nah kalau Wiranto turun tangan itu artinya ada kecemasan luar biasa itu. Dipanggil lagi jagoannya akhirnya datang gitu," sambungnya.
Tetapi, kata Rocky Gerung, zaman sudah berubah dan Wiranto seharusnya memahami hal itu. Bahwa apabila mahasiswa dipanggil untuk menghadap Wiranto dalam hal ini kelompok mahasiswa yang menamakan diri BEM Nusantara dan mengklaim akan mengurungkan aksi, itu pun diyakini belum final alias masih bisa membelot dari Wiranto.
"BEM Nusantara yang memang seringkali kita tahu dibiayai oleh kekuasaan," cetusnya.
Pasalnya, masih kata Rocky Gerung, BEM Nusantara ini juga tidak berani menunjukkan "wajahnya" di hadapan publik.
"Begitu muncul di TV pulang ke rumah, ya dijewer sama emaknya tuh. Emak-emak bilang ngapain lu ada di Istana, teman-teman gua ada di jalan. Jadi, enggak bisa itu," sindir Rocky. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: