Cryptocurrency, Sebuah Revolusi Pasar Modal Global?

Cryptocurrency, Sebuah Revolusi Pasar Modal Global?

Oleh: Jaka Waskito *) 

RASANYA belum lama publik berdebat bahwa internet hanya permainan belaka. Namun seiring waktu tersebut, teknologi terus bekerja mentransformasi sektor ekonomi.

Mulai dari munculnya istilah financial technology (fintech), e-commerce, e-banking, bahkan kini muncul istilah mata uang digital. Mata uang digital atau yang biasa kita kenal dengan cryptocurrency merupakan konsep baru dari nilai mata uang di dunia maya.

Contoh daripada cryptocurrency diantaranya, Ripple, Lisk, Ether, MaidSafeCoin, Litecoin, StorjCoinX, Ethereum, DogeCoin, Dash, Monero, Zcash, dan yang paling lazim dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Bitcoin (BTC).

Istilah cryptocurrencies ini amat popular dan akan semakin popular seiring dengan perkembangan zaman. Tidak heran, sistem kerja mata uang kripto memiliki banyak sisi keuntungan dan kemudahan.

Sangat sesuai bukan, dengan ciri Generasi Z saat ini, yang ingin cepat untung dengan cara serba praktis?

Keuntungan pertama yang ditawarkan oleh cryptocurrency –ambil contoh adalah bitcoin, adalah utilitas yang tinggi dan universal. Sebagai sifat dari teknologi, yang ditawarkan adalah membawa publik ke prinsip setara, bebas, dan cepat.

Misalnya, bisakah kita melakukan sesuatu tanpa antre? Bisakah kita meminta bantuan orang lain tanpa keluar rumah? Bisakah seorang nenek dan presiden menikmati kualitas dan kesetaraan jasa finansial? Atau bisakah kita tidak lagi menggunakan password yang rumit?

Hal semacam inilah yang ditawarkan oleh bitcoin kepada masyarakat. Di tengah maraknya perdagangan online, bitcoin mampu menjamin nilai tukar yang “setara” di manapun orang tersebut berada.

Ia dapat menjadi lebih efektif untuk perdagangan lintas batas daripada mata uang biasa yang berbasis geografis. Penggunaan bitcoin mendobrak sistem pembayaran ke dunia yang serba real time di dalam lapisan internet protocol, yang bisa diakses langsung oleh pengguna ketimbang melewati gate keeper.

Tentunya hal ini menjadi keunggulan sistem pembayaran ketika kita menyadari bahwa sistem single banking core yang berbasis single data centre (konsep perbankan saat ini) tidak dapat melayani berbagai deposit dan transaksi yang terjadi secara simultan di belahan dunia manapun lewat dompet digital dalam ponsel pintar. 

Ibarat sebuah mata uang yang memiliki dua sisi, cryptocurrency pun demikian. Meskipun menawarkan utilitas yang tinggi, hal ini dibarengi dengan risiko yang tinggi pula karena nilai mata uang tersebut berbasis publik (tidak ada otoritas yang mengontrol).

Nilai mata uang digital tersebut bergerak sangat cepat dipengaruhi oleh respon publik. Sebagai contoh, ketika banyak pemegang bitcoin yang memperlakukan mata uang digital ini sebagai barang langka, karena barang langka.

Sewaktu-waktu harga bitcoin dapat meroket hingga 100.000 dolar AS per bitcoinya. Sebagian publik pemegang bitcoin layaknya emas atau saham, terus berharap suatu saat harganya melonjak dan dapat menjualnya dengan keuntungan besar.

Sumber: