Takut Jarum Suntik, Warga Binaan Lapas Tegal Menangis Histeris saat Divaksin Booster
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster yang digelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tegal yang semula berjalan biasa, mendadak diwarnai gelak tawa.
Itu dipicu ulah salah satu warga binaan saat disuntik vaksin petugas kesehatan dari Polres Tegal Kota Kamis (31/3) siang.
Adalah Andri (30) yang merasa ketakutan saat disuntik hingga menangis dengan suara yang cukup keras. Sehingga rekan-rekannya sesama warga binaan tak mampu menahan gelak tawa.
Bahkan, sejak namanya dipanggil, ada rekan-rekannya yang secara sukarela mengapit Andri agar tidak lari terbirit-birit. Saat dipapah dua rekannya itu, sesekali dirinya juga berupaya kabur agar tidak dibawa ke petugas vaksin yang bertugas.
Hingga, akhirnya Andri sampai juga di meja petugas penyuntik vaksin. Dengan berbagai upaya dia mencoba agar tidak divaksin, sampai petugas lapas terpaksa membantu teman-teman Andri agar tidak kabur saat disuntik.
Usai divaksin, Andri mengatakan dirinya sangat takut dengan jarum. Bahkan sejak kecil, dirinya tidak pernah disuntik.
"Takut, Mas, sejak kecil belum pernah disuntik," katanya saat teman-temannya membawanya kembali ke sel.
Sementara, Kalapas Tegal Andi Yudho Setijono mengatakan, kegiatan vaksinasi booster dilakukan sesuai dengan arahan dari Sekjen Kemenkumham dan Kakanwil Jawa Tengah agar digelar secara serentak.
Tujuannya, mempercepat kekebalan komunal.
"Untuk mempercepat kekebalan komunal. Karena kita ketahui bersama lapas merupakan tempat yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19," ujarnya.
Andi Yudho berharap, melalui kegiatan ini mampu menkonter hal-hal yang berkaitan dengan Covid-19.
Dirinya pun meyakini, setelah mereka bebas, mereka akan memperoleh kemudahan transportasi, akses dan segala hal.
"Hari ini kita memberikan vaksin kepada 286 warga binaan 30 petugas lapas. Kita bekerjasama dengan Polres Tegal Kota," ujarnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: