Akan Kepung Istana Negara Hari Ini, Aksi Bela Islam Minta Polisi Tangkap dan Penjarakan Penista Agama

Akan Kepung Istana Negara Hari Ini, Aksi Bela Islam Minta Polisi Tangkap dan Penjarakan Penista Agama

Jumat (25/3) hari ini, Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan kembali turun ke jalan menggelar Aksi Bela Islam 2503. “Iya benar, akan ada aksi bertajuk 2503,” kata Ketua PA 212, Slamet Ma'arif, Kamis (23/3) malam.

Namun, Slamet Ma'arif tidak menyebut angka pasti jumlah massa yang bakal hadir dalam aksi tersebut. mantan Jubir FPI itu hanya mengirimkan sebuah foto pamflet.

Dalam pamflet yang dikirimkannya, tampak gambar eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang mengenakan gamis putih sembari memegang mikrofon.

Pada pamflet itu juga ada gambar Istana Negara. Di depannya terlihat bayang-bayang massa. Pesan Habib Rizieq dari balik jeruji pun dituliskan dalam pamflet itu.

“Jika kaum kuffar dan munafik begitu tegar menyerang Islam, kenapa kita gentar membela Islam???,” begitu tulisan dalam selebaran itu seperti yang dikutip dari jpnn.

Pamflet itu juga bertuliskan ‘SELAMATKAN AGAMA, BANGSA, NEGARA DARIPADA PARA PENISTA AGAMA’.

Adapun pada pamflet itu menyematkan tiga tuntutan Aksi Bela Islam 2503. Pertama, tangkap dan penjarakan penista agama. Kemudian, stop kriminalisasi dan terorisasi umat Islam, lalu terakhir stop diskriminasi hukum.

Kemudian, tulisan paling bawah di pamflet berisi pesan mengajak bergabung dalam aksi, lokasi, dan waktu penyelenggaraan.

‘Ayo Kepung Istana Negara!!!. Jumat, 25 Maret 2022 Jam 13.00 WIB Sampai Penista Agama Diproses. Di Masjid Istiqlal/sekitar Patung Kuda’

Sebelumnya, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan tuntutan Aksi Bela Islam 2503 itu ialah mendesak agar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dicopot dari jabatannya dan dipenjara.

“Penjarakan dan copot Yaqut dari Menag,” kata Novel Bamukmin.

Tuntutan lain Aksi Bela Islam 2503, lanjut dia, meminta agar polisi memproses pelaporan terhadap terduga penista agama.

Di antaranya, kata dia, Gus Muwafiq, Jenderal Dudung Abdurachman, Sukmawati Soekarnoputri, Viktor Laiskodat, Ade Armando, Denny Siregar, dan Abu Janda. (jpnn/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: