Putin Akan Hadir di Bali, Dubes Ukraina: Apakah Layak Kriminal, Pembunuh, dan Diktator Hadir di Forum Internas
Rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 Bali Oktober mendatang, ditentang Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Menurutnya, Rusia dan Presiden Vladimir Putin tidak berhak hadir mengikuti forum Internasional, setelah apa yang mereka lakukan terhadap Ukraina.
“Putin, bagaimana pun, tidak memiliki hak hukum untuk berpartisipasi dalam forum internasional, pertemuan puncak atau pertemuan multilateral,” ujar Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/3) malam.
BACA JUGA: Putin Akan ke Bali Hadiri KTT G20, Rusia Minta Indonesia Tegas Tolak Tekanan Amerika
“Sebagai akibat dari serangan rudal Rusia, jutaan warga Ukraina dievakuasi ke negara-negara tetangga, ribuan warga sipil tewas dan terluka, termasuk ratusan anak-anak,” katanya.
“Ribuan rumah tinggal, sekolah, rumah sakit, semua hancur,” paparnya.
Kota di Ukraina yang hancur melahirkan krisis yang berkepanjangan. Aliran listrik terputus membuat pemanas, pasokan air dan makanan, serfta layanan darurat dan sosial medis, menjadi sangat terganggu.
BACA JUGA: Dikepung Rusia, Presiden Ukraina: 100 Ribu Orang di Kota Mariupol Hidup Tanpa Makanan dan Air
Di beberapa kota besar dan kecil, ratusan ribu warga sipil menghadapi bencana kemanusiaan yang nyata, karena blokade oleh Rusia, termasuk pasokan air, makanan dan obat-obatan.
Krisis di Ukraina diciptakan oleh Rusia dan Presidennya. “Maka, apakah layak mereka yang menghancurkan kedamaian sebuah negara dan berlaku kejam, hadir di forum internasional?” ucapDubes Ukraina.
Dubes menambahkan bahwa Putin dan negaranya harus siap bertanggung jawab atas kejahatan mereka. “Sebagai kriminal, pembunuh, dan diktator yang diakui secara Internasional, putin tidak memiliki hak hukum untuk berpartisipasi dalam forum Internasional,” jelasnya.
“Kami menyerukan kepada semua negara demokratis dan semua orang yang baik, untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator putin yang kejam dan agresif,” jelasnya.
“Dan berkontribusi mengakhiri kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina,” tegas Dubes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: