Wahabi Sudah Menyusup dalam Polri Cinta Sunnah, Eks Ustaz Salafi Bongkar Hal Ini
Para penceramah aliran Wahabi/Salafi diduga sudah menyusup ke lembaga resmi negara agar pergerakan mereka tidak dicurigai pemerintah.
Masuknya aliran Wahabi/Salafi ke lembaga resmi negara ini dibongkar oleh mantan Ustaz Wahabi/Salafi asal Gorontalo, yaitu Ustaz Rubianto Ibrohim.
Dugaan aliran Wahabi/Salafi sudah menyusup ke tubuh institusi resmi negara disinyalir benar adanya.
Sejumlah pengikut maupun penceramah aliran Wahabi/Salafi ini bahkan telah masuk ke Polri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Biar pada paham siapa sebenarnya yang menjajah Negeri kita. Bukan PKI, bukan Komunis, tapi mereka adalah bandit2 berkedok agama yg bayarannya bisa 20jt/bln," cuit Yusuf Muhammad melalui akun Twitter @yusuf_dumdum pada Rabu (9/3).
Video kesaksian Ustaz Rubianto Ibrohim tersebut diposting oleh pegiat media sosial Yusuf Muhammad.
“Target mereka pertama adalah mencari massa sebanyak-banyaknya. Jadi mereka membuat majelis taklim di mana-mana,” ujar Ustaz Rubianto Ibrohim.
Dia menyebut di tubuh Kepolisian juga ada organisasi yang di dalamnya berisi para pengikut wahabi/salafi. Organisasi itu bernama Polri Cinta Sunnah (PCS).
“Bahkan, mereka di kepolisian juga ada. Ada namanya PCS, Polri Cinta Sunnah. Itu organisasi mereka. Di situ ada orang-orang mereka. Ada ustaz-ustaznya di dalam PCS itu,” lanjut Ustaz Rubianto Ibrohim.
Tidak hanya di polisi. Ustaz Rubianto Ibrohim juga mengungkapkan para pengikut wahabi/salafi juga telah menyusup ke MUI.
“Setelah itu target mereka, masuk ke organisasi-organisasi resmi. Tujuannya supaya dianggap legal. Seperti di MUI. Mereka mulai masuk di situ,” terangnya.
Para penceramah di organisasi Wahabi/Salafi itu, lanjut Ustaz Rubianto Ibrohim, mendapat gaji dari luar negeri. Nilainya Rp20 juta per bulan.
“Di samping itu, mereka dapat gaji dari luar negeri kurang lebih Rp20 juta satu bulan, per dai-nya mereka. Satu provinsi itu satu orang dai. Nah, mereka itu juga dievaluasi,” tukasnya.
Dia juga membeberkan ada beberapa yayasan yang ikut mendanai gerakan pengikut Wahabi/Salafi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: