Pembunuh dan Pemutilasi Belum Tertangkap, Petani di Suradadi Trauma dan Ketakutan ke Sawah

Pembunuh dan Pemutilasi Belum Tertangkap, Petani di Suradadi Trauma dan Ketakutan ke Sawah

Belum terungkapnya kasus pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap Kasni (59) di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal membuat warga sekitarnya resah. Mereka utamanya para petani trauma dan enggan pergi ke sawah. 

Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun mengatakan para petani utamanya yang perempuan, langsung memilih kembali pulang ke rumah lagi jika kondisi di sawah sepi. Mereka umunya mengaku ketakutan dan trauma dengan kejadian pembunuhan dan mutilasi.

Bahkan, kekhawatiran itu tidak hanya dirasakan petani di Desa Jatimulya, tapi juga warga Desa Sidaharja yang wilayahnya berdekatan. Kendati mereka tetap bekerja di sawah, tetapi harus ada petani lain yang menemanuinya.

"Jika hanya sendiri, petani memilih untuk pulang ke rumah walaupun pekerjaannya belum selesai,” tambahnya. 

Saat ini, lanjut Bakhrun, petani tengah memasuki masa pemupukan, penyiangan rumput, dan pemeliharaan tanaman padi. Semua tahapan masa tanam itu harus dilakukan secara manual.

"Tetapi, saat ini banyak petani yang memilih membiarkan tanaman padinya. Mereka lebih memilih tinggal di rumah, karena ketakutan," ungkapnya lagi. 

Ditambahkan Bakhrun, kasus penemuan mayat di Desa Dukuhturi Kecamatan Dukuhturi yang sudah terungkap, sedikit mengobati kekhawatiran masyarakat di Desa jatimulya dan sekitarnya.

Apalagi diketahui, penemuan mayat wanita yang sedang hamil 6 bulan itu tidak ada kaitannya dengan mayat yang dimutilasi. Sehingga kekhawatiran petani terkait adanya rentetan pembunuhan bisa diminimalisasi. 

"Memang masyarakat harus tahu dulu motifnya apa? Jadi, tidak membuat masyarakat terus dibayang-bayangi ketakutan dan kekhawatiran," ujar Bakhrun. 

Seperti diberitakan, Polres Tegal terus mendalami kasus dugaan mutilasi warga Jatimulya. Bahkan, polisi telah memanggil 12 saksi untuk mengungkap kasus tersebut.

Dari hasil autopsi Tim Dokter Forensik Biddokkes Polda Jateng di RSUD dr Soeselo Slawi ditemukan luka irisan di bagian leher, payudara yang hilang, serta alat vital yang terpotong.

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menerjukan anjing pelacak, untuk mengungkap kasusnya. (guh/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: